Saya pun akhirnya memberanikan diri menegur, “Bapak artis, bukan?”
Ia hanya mengangguk. Saya kembali bertanya, “Bapak Piet Pagau, khan?”
“Iya,” jawabnya singkat.
Seketika ada rasa keengganan bertanya lebih lanjut, namun tiba-tiba dia berubah cukup ramah.
“Saya asli Dayak, Kalimantan Barat. Bung Maluku?” katanya padaku.
Dengan kulit sawo matang dan hidung mancung besar, perawakanku memang kerap disangka dari Maluku. “Bukan, pak. Saya dari Bugis,” kataku.
“Bugisnya mana?” kata pak Piet.
“Wajo,” kataku.
“Wajo itu Sengkang atau Soppeng?” tanyanya lagi.
“Sengkang, pak,” jawabku.
“Saya pernah syuting di Sengkang dan Soppeng yang banyak kalongnya pada tahun ’92,” kata pak Piet lagi.