Lalu ada pula fenomena angkot yang suka tiba-tiba memotong di antrian kemacetan dan marah bila tidak diberi jalan.
Fenomena “Pak Ogah” Makin Marak
Rombongan “pak ogah” yang suka sok mengatur arus lalu lintas. Rata-rata mereka lebih dominan mengatur laju kendaraan yang berpotensi memberi mereka uang receh. Imbasnya, situasi jalanan jalanan relatif lebih kusut.
Saya menemukan fenomena ini beberapa kali.
Hajatan Di Pinggir Jalan
Hajatan di pinggir jalan khususnya pernikahan dan di akhir pekan membuat situasi lalu lintas sangat sembrawut. saya sempat mencatat untuk jarak tempuh sekitar 3 km ditempuh dalam waktu 1,5 jam di wilayah Cipayung – Citayam (Depok). Jangankan mobil, motor pun parkir di jalan. Yang memperparah banyak pengendara sepeda motor mengambil lajur paling kanan, dan membuat arus kendaraan dari arah berlawanan ikut-ikutan tidak bergerak.
(sumber image: pulsk.com)