Generasi saat ini, misalnya, harus menghadapi digitalisasi, keberlanjutan, dan ketidakpastian global yang memerlukan pendekatan baru, namun tetap berakar pada visi jangka panjang.Â
Pemimpin muda yang paham teknologi, inklusif, dan responsif terhadap keberagaman, mampu membawa bangsa lebih jauh dan kompetitif dalam persaingan global.Â
Mempersiapkan generasi pemimpin selanjutnya untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian menjadi tugas bersama.Â
Kepemimpinan antar-generasi adalah proses kesinambungan yang butuh kesiapan untuk menghadapi era baru dengan keterampilan yang relevan. Dengan visi yang jelas, keberanian berinovasi, dan tanggung jawab terhadap masa depan, bangsa dapat mengubah tantangan di era VUCA menjadi peluang kemajuan.
Pada tahun 2045, Indonesia akan genap berusia 100 tahun dan selanjutnya tongkat kepemimpinan akan di pegang oleh generasi muda yang berasal dari Gen Milenial dan Gen Z. Â
Gen Milenial adalah generasi yang lahir pada tahun 1981 -- 1996. Gen Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997 -- 2012. Beberapa karakteristik antara dua generasi tersebut yang cukup mumpuni untuk menghadapi era Vuca adalah:
Gen Milenial dan Gen Z merupakan generasi yang sudah melek dengan dunia digital. Meskipun Gen Z sedari dini sudah lebih awal terpapar teknologi dibanding Gen Milenial tetapi kedua generasi tersebut sudah cukup familiar dengan penggunaan perangkat teknologi.Â
Hal ini membuat mereka mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Melalui teknologi, mereka juga mampu mendapatkan banyak informasi dari berbagai media yang tersedia.
Gen Milenial dan Gen Z adalah generasi yang cenderung lebih inovatif dan kreatif. Kedua generasi tersebut secara alamiah dihadapkan pada kondisi untuk terus berinovasi dan berpikir kreatif agar mampu mengikuti perubahan yang terjadi secara cepat.Â
Mereka juga mampu berperan aktif dalam berbagai macam bidang dan menjadi pemimpin di usia yang cukup muda. Â
Indonesia Gabung BRICS