Mohon tunggu...
Rahmat Hariadi
Rahmat Hariadi Mohon Tunggu... Freelancer - bangsaku adalah alasanku untuk masih hidup

never give up to be excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masih Perlukah Organisasi Mahasiswa di Kampus?

10 Maret 2020   12:41 Diperbarui: 10 Maret 2020   12:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa diidentikkan sebagai generasi yang kritis terhadap persoalan bangsa. Mahasiswa sebagai pemuda yang memiliki posisi yang sangat penting  di masyarakat. Mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat (Soekarno).  Namun di masa kini, peran mahasiswa terkesan  dimanfaatkan oleh para elit politik yang memiliki  kepentingan tertentu. BEM yang secara nyata digiring untuk melakukan aksi dalam rangka menyuarakan pendapat atas nama rakyat, padahal mahasiswa yang bergerak itu sudah di isi sakunya dengan lembaran yang berwarna biru dan merah.  

Pada ajang pesta demokrasi tahun 2019, mahasiswa begitu tertarik terhadap ajakan para elit politik, sebab dengan ajakan tersebut maka mereka  akan mendapat uang jajan untuk bayar kosan. Akibatnya, para aparat pun sangat sulit mendeteksi mana mahasiswa yang bertindak tidak sesuai ideologi dan  prosedur. Para aparat pun akan melakukan sebuah universalisasi yang berdampak buruk terhadap masyarakat.  

Kini, apa peran komunitas mahasiswa di selain bikin onar? Tentu pandangan ini berdasarkan tindakan politik yang telah terjadi beberapa tahun terakhir. Mahasiswa dikampus memiliki beban  akademik yang padat.  Komunitas di kampus memang tidak memiliki peran yang signifikan terhadap masyarakat. Berbeda  apabila organisasi tersebut sudah terintegrasi dengan jaringan Nasional atau lebih sempit dari itu. Sebab dengan jaringan tersebut akan memudahkan  mereka untuk melakukan aksi sosial (sisi positifnya) maupun aksi massa  yang belum tentu  bermanfaat bagi masyarakat.

Dewasa menjadikan peran mahasiswa menjadi remang-remang, mereka akan dikagumi oleh orang yang menyuruh aksi, dan mereka akan dikecam oleh orang yang tidak melihat sisi balik  sebuah tindakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun