Apa yang kalian tahu ?
 Ada rahasia tersembunyi dibalik matematika tentang lingkaran jika kita melihat dari sudut pandang islam. Rahasia lingkaran ini telah ada di Alquran namun banyak yang tidak tau tentang hal ini.
Untuk mengungkap  rahasia ini, kita dapat mulai dari dasar dulu yaitu tentang pengertian Lingkaran. Definisi Lingkaran dalam geometri Euclidean adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-jari, dari titik tertentu, yang disebut pusat. Lingkaran adalah contoh kurva tertutup sederhana yang membagi bidang menjadi interior dan eksterior.
Lingkaran juga dapat diartikan sebagai kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama dari suatu titik tertentu. Jarak yang sama disebut jari-jari lingkaran dan suatu titik tertentu disebut pusat lingkaran.
Oleh karena itu, untuk mencari lingkaran dapat menggunakan rumus lingkaran yaitu phi r. Penjelasannya adalah phi dengan nilai 3,14 dan r adalah jari-jari (satuan yang digunakan tergantung pada soal yang diberikan, bisa cm, dm atau m. Dan satuan luas adalah persegi atau persegi, misalnya: cm atau m).
Nah, itulah penjelasan dasar tentang apa yang dimaksud dengan lingkaran. Bahkan jika penulis menghubungkan lingkaran matematika dengan Islam. Apa yang muncul dari korelasi antara lingkaran matematika dan Islam?
Untuk mengetahui hal tersebut, ada suatu konsep yang mengintegrasikan ilmu matematika, yang secara khusus berkisar pada lingkaran Islam yang tersusun dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits, yang disebut integrasi matematika dan Islam.
Integrasi matematika dan Islam dapat dijelaskan oleh berbagai ahli yaitu oleh Sauri dalam Ahmad Wachidul Kohar yang dikutip oleh Nihayati, yang mendefinisikan integrasi sebagai suatu proses di mana nilai-nilai tertentu digabungkan dengan konsep lain sehingga menjadi satu kesatuan yang padu dan menyatu. tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses melebur menjadi satu kesatuan yang utuh dan utuh. Materi matematika yang dipadukan dengan ayat-ayat al-Qur'an sebagai sumber ilmu utama dalam pendidikan Islam membentuk perpaduan antara matematika dan agama.
Kuntowijoyo menjelaskan dalam Fathul Mufid  bahwa inti dari  integrasi ilmu pengetahuan adalah upaya untuk menyatukan (bukan hanya menggabungkan)  wahyu Tuhan dan kognisi pikiran manusia (ilmu rasional), bukan untuk mengecualikan Tuhan (sekularisme) atau untuk mengisolasi orang (other wordly asceticisme). Model integrasi ini dimaksudkan untuk menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai epistemologi yang agung. Sehingga ayat Kauniyyah  dan Qawliyyah dapat digunakan. Integrasi yang dimaksud di sini adalah bahwa  mengacu pada upaya untuk mengintegrasikan ilmu umum dengan Islam tanpa  harus menghilangkan keunikan kedua ilmu tersebut.Â
Dalam Surat Al Hajj ayat 29 Allah SWT berfirman: Artinya : "Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)."