Mohon tunggu...
Rahmat Fatoni
Rahmat Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - pendaki gunung

wa 082268110840

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Junk Food is Not Good

6 Maret 2022   01:19 Diperbarui: 6 Maret 2022   01:40 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjangkitnya penyakit diabetes adalah karena diet yang tidak sehat, salah satunya karena makanan yang kita konsumsi merupakan makanan sampah. Ketika tubuh menyerap asupan gizi dari yang berasal dari makanan sehat, hal ini berarti tubuh mendapatkan pasokan glukosa yang membantu menjaga sensitivitas insulin. Sedangkan ketika tubuh menyerap asupan makanan junk food, hal ini bisa mengakibatkan stres yang berlebihan pada metabolisme tubuh sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Karena junk food tidak memiliki kandungan serat, konsumsi secara langsung menghasilkan lonjakan kadar gula. Selanjutnya, konsumsi junk food menyebabkan obesitas, salah satu alasan utama untuk resistensi insulin dan pengembangan diabetes.

3. Masalah pada sistem pencernaan

Bagi para pecandu junk food, mereka akan lebih beresiko mengalami gangguan pencernakan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan sindrom iritasi usus (IBS). Seperti yang kita ketahui bahwa junk food lebih banyak mengandung kalori daripada nilai nutrisi. Saat kita mengkonsumsi junk food yang digoreng, kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding lapisan perut. Hal ini dapat meningkatkan produksi asam. Lalu rempah-rempah yang ada di dalamnya dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga dapat memperburuk resiko GERD dan gangguan pencernakan. Kurangnya serat dalam kandungan junk food dapat menghambat pencernaan, meningkatkan masalah seperti sembelit dan wasir.

4. Kelelahan dan kelemahan

Junk food tidak memiliki jumlah nutrisi penting yang diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan serta fungsi dari semua sistem dalam tubuh secara keseluruhan seperti protein dan vitamin. Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang dan puas, namun ia gagal dalam memberikan asupan energi instan. Sehingga membuat tubuh terasa lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Junk food dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.

5. Depresi

Akibat terlalu sering mengkonsumsi junk food, banyak perubahan hormonal terjadi, terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap perubahan suasana hati dan perubahan perilaku yang biasa nya santai terkadang menjadi pemarah tanpa disadari. Karena mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%. Diet yang sehat akan sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormonal.

Selain itu. kandungan dalam makanan cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu terjadinya sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa makan makanan yang dipanggang seperti donat, croissant, kue dan makanan cepat saji seperti pizza, hamburger, hot dog) mungkin berhubungan dengan depresi. Orang yang makan makanan cepat saji adalah 51 persen lebih mungkin mengembangkan depresi dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak ada makanan cepat saji.

6. Fluktuasi kadar gula dalam darah

Mengkonsumsi junk food yang tidak mengandung kadar gula yang tinggi dapat membuat metabolisme dalam tubuh mengalami stress.

Gula menyebabkan pankreas mengeluarkan jumlah insulin yang lebih banyak untuk mencegah lonjakan drastis kadar gula dalam darah. Karena junk food tidak memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang cukup, jangan heran jika kadar gula dalam darah menurun secara tiba-tiba setelah kita mengkonsumsi junk food. Hal ini membuat kita gampang emosi dan timbul keinginan untuk mengkonsumsi junk food dalam porsi berlebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun