Rahmat Firman Syah - Society 5.0 (Masyarakat 5.0) atau Super Smart Society (Masyarakat Super Pintar) adalah konsep masyarakat masa depan yang diusulkan oleh Jepang. Masyarakat 5.0 merupakan masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan dunia fisik.Â
Konsep Masyarakat 5.0 diusulkan dalam Rencana Data Sains dan Teknologi Ke-5 oleh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang diresmikan pada 21 Januari 2019. Konsep ini merupakan penyempurnaan dari konsep yang sudah ada  sebelumnya. Mulai dari Society 1.0 dimana manusia berada di era berburu dan mengenal tulisan. Kemudian Society 2.0 merupakan era pertanian, dimana masyarakat mulai bercocok tanam. Society 3.0 yang sudah memasuki era industri, ketika manusia sudah memanfaatkan mesin untuk membantu aktivitas. Society 4.0, dimana manusia sudah mengenal teknologi komputer hingga internet. Kini, Society 5.0 hadir dengan mengusung konsep bahwa semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Artinya, internet tidak hanya berguna untuk berbagi informasi dan menganalisis data, melainkan juga untuk menjalani kehidupan. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan antara peran manusia (masyarakat) dan pemanfaatan teknologi.Â
Mahasiswa menjadi garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa. Kenapa harus mahasiswa? Kenapa bukan orang lain saja? Karena saat ini mahasiswa dikenal sebagai  seseorang yang memiliki cara berfikir yang kritis, berani, demokratis, tetapu juga turut andil dalam melakukan berbagai kontribusi untuk perubahan yang lebih baik. Wujud peranan mahasiswa sebagai agen perubahan bukan berarti kita menjadiperintis perubahan, tetapi kita juga harus menjadi pelaku dalam perubahan tersebut.
Melihat hal ini dimana era Society 5.0 imi yang lebih dominan manusia dari pada teknologi perlu rasanya kita sebagai mahasiswa bersiap-siap dan mempersiapkan diri dalam menghadapi zaman yang semakin cepat ini. Era dimana setiap individu memahami, mengetahui, dan memiliki skil dalam menyeimbangi percepatan teknologi imi. Karena kalau hari ini kita sebagai mahasiswa tidak mempersiapkan diri dan mengasah skil kita, tentunya dimasa perkuliahan nanti kita akan tertinggal dan tidak bisa menyeimbangi zaman yang serba cepat ini. Hal ini dapat menyebabkan semakin banyak nya tingkat pengangguran yang ada. Karena dilihat dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 adalah sebesar 8,40 juta penduduk.Â
Mahasiswa sebagai generasi muda di era milenial yang menjadi pilar untuk memajukan bangsa, dapat mengambil peran dalam menjalankan program Sustainable Development Goals (SDG's) untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dengan memanfaatkan perkembangan zaman. Banyak cara dapat dilakukan dalam program aksi ini, salah satunya cermat dalam memilih informasi. Dalam hal ini, kita harus bijak dalam menggunakan sosial media. Karena zaman sekarang, anak muda mudah dalam terpengaruh oleh hal-hal yang negatif. Seprti menyebarkan berita hoax ataupun cyber bullying.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari generasi milenial, kita harus berhati hati dalam menggunakan sosial media di era Society 5.0 ini. Apalagi sekarang dunia pendidikan menyediakan platform pembelajaran daring. Jadi kita diharapkan untuk lebih bijak dalam mengakses hal tersebut. Gunakanlah Platform daring tersebut untuk hal-hal seperti membudayakan literasi online.
Demikian berita yang dapat saya sampaikan. Apabila ada tutur kata yang kurang berkenang dihati anda, saya minta maaf yang sebesar besarnya. Sekian dan terima kasih.
Rahmat Firman Syah
Surabaya
25 Agustus 2022
Revisi
27 Agustus 2022
#369
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H