Mohon tunggu...
Bare minimum writer
Bare minimum writer Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

The past is just a story we tell ourselves -Samantha-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berapa Lama Waktu Tidur Siang yang Ideal?

26 Oktober 2022   15:10 Diperbarui: 26 Oktober 2022   18:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu baru saja membereskan sisa pekerjaanmu. Lalu, Kamu buka hp dan ternyata jam sudah menunjukan waktunya istirahat. Kamu pun meninggalkan laptop mu dan pergi untuk makan siang. 

Setelah Kamu makan siang, Kamu kembali ke mejamu, dan bersiap untuk menyelesaikan pekerjaan hari itu. Namun, karena Kamu makan siang dengan porsi besar, kamu pun mengantuk dan kemudian memutuskan untuk memejamkan mata sebentar. Tak terasa, kamu pun terbangun dan terkejut karena baru menyadari bahwa kamu telah tertidur selama 4 jam. 

Namun, alih-alih merasa segar dan fokus, kamu menjadi pusing dan kebingungan, serta, tentu saja, dimarahi oleh atasan mu. Akhirnya, Kamu pulang dan menghabiskan malam mu begadang, tak bisa tertidur. Lantas berapa lama waktu yang ideal agar Kita bisa merasakan manfaat dari tidur siang, namun tetap bisa tidur di malam hari? 

Tahapan-Tahapan Dalam Tidur

Waktu tidur kita, baik malam maupun siang, memiliki siklus tidur sekitar 90 menit dengan masing-masing empat tahapan. Tidur siang dapat berlangsung selama lima menit hingga tiga jam, sehingga bisa meliputi siklus tidur penuh atau hanya beberapa tahapan dalam tidur. Ketika tertidur, kamu memasuki 4 tahapan tidur. 

Tahap 1 terjadi pada dua hingga lima menit pertama dalam tidur. Kemudian, Tahap 2 sekitar 30 menit. Di Tahap 2 ini, suhu badan menurun, otot menjadi lebih rileks, pernapasan dan detak jantung menjadi lebih normal. 

Pada tahap 2 ini pula, sarafmu mulai menyala serempak, menciptakan gelombang aktivitas yang mempengaruhi korteks, diselingi oleh ledakan aktivitas saraf secara cepat yang disebut spindel tidur. Memasuki Tahap 3, atau  tahap tidur gelombang lambat, gelombang aktivitas meningkat bersamaan dengan sarafmu yang terkoordinasi. Fase 3 ini berlangsung sekitar 20-30 menit dan merupakan fase tidur ternyenyakmu.

Lalu, kamu pun memasuki tahap tidur REM, dan hanya berlangsung sekitar 10-20 menit pada tidur siang. Dalam REM, otak menjadi lebih aktif, sama halnya seperti aktivitas otakmu saat bangun. Berakhirnya fase REM menjadi pertanda jika fase tidur kamu sudah selesai. 

Manfaat Tidur Siang 

Seperti kita ketahui tidur siang bukan hanya untuk bayi.  Studi menunjukkan bahwa tidur siang juga bagus untuk orang dewasa. Tidak perlu merasa bersalah untuk memanjakan diri mu dalam tidur siang hari. Tidur siang singkat dapat mendatangkan banyak manfaat kepadamu. 

Berikut beberapa diantaranya:

Tidur Siang  Dapat Mengangkat Mood Kamu

Jika Kamu merasa tidak semangat, cobalah tidur siang untuk membangkitkan semangat Kamu. Tidur siang, atau bahkan hanya beristirahat selama satu jam tanpa tertidur, dapat "mencerahkan" pandangan Kamu. Sejumlah peneliti mengatakan relaksasi yang datang dari berbaring dan istirahat adalah booster mood, terlepas dari apakah Kamu tertidur atau tidak.

Mereka Baik untuk Jantung Kamu

Tidur siang bahkan dapat membantu menjaga kesehatan jantung mu. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang tidur siang selama 45 hingga 60 menit memiliki tekanan darah yang lebih rendah setelah melalui aktivitas yang penuh tekanan. Sehingga tidur siang dapat membantu tubuh Kamu pulih dari situasi yang penuh tekanan.


Tidur Bisa Membuat Kamu Lebih Kreatif

Pernahkah Kamu bangun tidur dan tiba-tiba memiliki ide bagus? Tidur REM, yang biasanya dimulai 70 hingga 90 menit setelah Kamu tertidur dapat mengaktifkan bagian otak kamu yang berhubungan dengan citra dan mimpi.  Tidur siang pada tahap REM dapat membantu Kamu menggabungkan beberapa ide dengan cara baru untuk menemukan jawaban.

Tidur Siang Lebih Baik Dari Kopi

Jika Kamu merasa lelah tetapi ada pekerjaan yang harus diselesaikan atau ada materi yang harus dipelajari, Kamu  mungkin lebih baik tidur siang daripada menyeruput secangkir kopi.  Dibandingkan dengan kafein, tidur siang dapat membuat memori dan proses belajar lebih baik.

Berapa Lama Waktu Tidur Siang yang Ideal?

Banyak faktor yang dapat menentukan apakah tidur siang yang Kamu lakukan akan memberikan manfaat atau tidak. Salah satu faktor yang menentukan hal tersebut adalah fase tidur apa yang kamu alami saat kamu tidur siang. 

Sebagai contoh, tidur siang 30 menit, sebagian besar berada dalam tidur Tahap 2. Tidur Tahap 2 berkaitan dengan potensiasi jangka panjang. Potensiasi merupakan sebuah proses yang berfungsi untuk menguatkan sinapsis antar saraf yang penting untuk belajar. Tidur siang selama 20-30 menit akan berhenti sebelum memasuki fase tidur nyenyak pada Tahap 3. Sehingga relatif mudah untuk bangun.

Di sisi lain, tidur siang 30-60 menit memiliki manfaat tidur Tahap 2, tetapi juga memberimu tidur yang nyenyak pada Tahap 3. Pada Tahap 3, beberapa daerah otak bekerjasama untuk menukar informasi dari penyimpanan memori jangka pendek menuju memori jangka panjang, menstabilkan dan menguatkan memori jangka panjang dengan menggabungkan spindel tidur dengan gelombang lambat. 

Tahap 3 adalah tahap tersulit untuk bangun dari tidur. Jadi, meskipun tidur siang 30-60 menit memiliki manfaat kognitif, manfaat tersebut seringkali tidak muncul hingga sekitar 15 menit setelah terbangun.

Tidur siang 60-90 menit memasuki tahap REM. Saat REM, korteks prefrontal, yang berperan besar dalam kontrol inhibisi dan kognitif, menjadi kurang aktif. Sementara itu, amigdala dan korteks singulat, bagian yang terhubung dengan emosi dan motivasi, menjadi sangat aktif. 

Para peneliti mengemukakan bahwa kombinasi tersebut menyebabkan mimpi aneh ketika tidur REM: penurunan kontrol inhibisi dan kognitif dapat mengarah ke asosiasi liar. Dan berkat aktivitas amigdala serta korteks singulat, asosiasi itu dapat berada di antara topik yang berkaitan dengan hal-hal emosional. 

Sejumlah peneliti berpendapat bahwa pada tahap ini membantu kita membuat hubungan inovatif antara ide-ide saat bangun tidur. Karena aktivitas otak saat REM lebih dekat ke waktu bangun tidur, akan lebih mudah untuk bangun dari REM dibandingkan Tahap 3, walaupun waktu tidur siangnya lebih lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun