Mohon tunggu...
Bare minimum writer
Bare minimum writer Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

The past is just a story we tell ourselves -Samantha-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bosen Dibohongi? Berikut Cara "Menangkap" Pembohong

19 Oktober 2022   12:00 Diperbarui: 19 Oktober 2022   11:59 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pawel Czerwinski on Unsplash   

Bagaimana orang berbohong?
79% kebohongan diceritakan secara tatap muka dan 21% melalui media lain, seperti pesan online.

Kepada siapa orang berbohong?

  • 51% - teman
  • 21% - keluarga
  • 11% - rekan sekolah/bisnis
  • 8,9% - orang asing
  • 8,5% - kenalan biasa

Jenis kebohongan apa yang paling banyak diceritakan orang?
Dalam penelitian ini, sebanyak 88,6% merupakan kebohongan "putih" kecil dan sebanyak 11,4% merupakan "kebohongan besar." Contoh kebohongan besar yang ditemukan dalam penelitian ini adalah mengatakan I love you dengan tidak tulus.

Cara "Menangkap" Pembohong

Menurut Pamela Meyer, Penulis buku Liespotting: Proven Techniques to Detect Deception yang juga merupakan pemeriksa penipuan bersertifikat, terdapat beberapa cara mengetahui seseorang sedang berbohong atau tidak. Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan.

Pertama, amati perilaku atau kebiasaan orang yang akan kamu amati. Hal ini merupakan dasar untuk memberikan referensi, sehingga kita bisa mengukur perubahan dari perilkau tersebut. Adapun hal-hal yang dapat diamati, yakni postur, tawa, hinggal kualitas orang yang kamu amati.

Lalu, temukan perilaku verbal dan nonverbal yang menunjukan bahwa orang yang sedang kamu amati berbohong. Terdapat kemungkinan besar ketika seseorang berbohong mereka akan mengubah postur tubuh dan cara mereka berdiri. Misalnya, mereka akan mengarahkan kaki mereka ke arah pintu, bersandar pada pintu, atau menghembuskan nafas lega ketika mereka berhasil menjawab pertanyaan sulit. Interogator biasanya menggunakan cara ini saat mereka sedang mewawancarai seseorang.

Kemudian, kamu juga dapat melihat pembohong dari bahasa yang mereka gunakan saat berbicara. Mereka biasanya menggunakan bahasa yang lebih formal dan menempatkan dirinya "jauh" dari objek yang mereka bicarakan. Sebagai contoh, ketika memberikan klarifikasinya terkait kasus perselingkuhannya, mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton berkata:

I want you to listen to me. I'm going to say this again. I did not have sexual relations with that woman, Miss Lewinsky. I never told anybody to lie, not a single time, never. And these allegations are false. And I need to go back to work for the American people. Thank you.

Tidak cara ajaib untuk mendeteksi kebohongan, tetapi mengembangkan keterampilan untuk menemukan pembohong atau penipuh adalah mungkin. Dengan demikian kita bisa menghindari orang-orang yang berbohong dan memanfaatkan ketidaktahuan kita bahwa mereka berbohong atau tidak.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun