Bosen Dibohongi? Berikut Cara "Menangkap" Pembohong-Sudah berapa banyak orang yang berbohong ke kamu? Temen? Pacar? Adik? Kakak? atau bahkan Ibu Bapak mu sendiri? Pasti sudah tak terhitung dengan jari tangan bukan? Nah, untuk kamu yang sudah bosen dibohongi, dalam artikel ini kita akan belajar bagaimana cara "menangkap" pembohong dengan baik.
Namun, sebelum kita lompat ke topik itu, baiknya kita mengetahui hal-hal menarik lainnya terkait berbohong. Sebagai contoh, mengapa orang berbohong? Kebohongan apa yang sering kita buat? Hingga seberapa sering orang berbohong?
Mengapa Orang Berbohong
Pernahkah kamu bertanya mengapa ada orang yang terus-menerus berbohong? Di sisi lain, ada orang yang bahkan tidak bisa berbohong sama sekali. Apakah berbohong merupakan sifat asli manusia? Mengapa kita berbohong? Dan apakah kita bisa hidup tanpa berbohong?
Pada dasarnya berbohong merupakan sifat alami yang dimiliki manusia. Mengapa? Seperti kita ketahui bahwa sejak dahulu kala para pendahulu kita hidup dalam lingkungan yang keras. Mereka mencoba bertahan hidup dari serangan hewan liar hingga suku lain yang merupakan ancaman mereka. Begitu juga dengan berbohong. Berbohong merupakan mekanisme yang kita gunakan untuk bertahan ketika kita merasa terancam.
Sebagai contoh, ketika kita tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan ibu, alih-alih menceritakan yang sebenarnya terjadi, kita berbohong dan menyalahkan orang lain, seperti adik mu atau bahkan menyalahkan kucing. Selain itu, terdapat beberapa alasan lain mengapa seseorang berbohong, berdasarkan survey dari sebuah website:
- Untuk menghindari hukuman;
- Untuk mendapatkan imbalan yang tidak mudah diperoleh;
- Untuk melindungi orang lain dari hukuman;
- Untuk melindungi diri dari ancaman bahaya fisik;
- Untuk memenangkan kekaguman orang lain;
- Untuk keluar dari situasi sosial yang canggung;
- Untuk menghindari rasa malu.
Seberapa Sering Kita Berbohong?
Jika kamu berkata kamu belum pernah berbohong, maka jelas kamu sedang berbohong. Ya, kita semua pasti pernah berbohong dalam hidup kita. Namun, seberapa sering kita berbohong, tergantung dari karakter dan motivasi orang yang berbohong tersebut. Jadi seberapa sering sebenarnya kita berbohong?
Dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh UW-La Crosse. Mereka meneliti sebanyak 116.366 kebohongan yang diceritakan oleh 632 peserta dalam jangka waktu 91 hari berturut-turut. Peserta melaporkan sendiri kebohongan mereka setiap hari menggunakan survei online.Â
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa sebanyak 75% responden tidak banyak berbohong, yang artinya mereka hanya membuat 1 sampai 2 kebohongan perhari. Kebohongan yang mereka buat sebagian besar  merupakan kebohongan yang tidak terlalu penting. Sebagai contoh kebohongan tentang kamu yang menyukai hadiah ulang tahun mu, ketika kamu jelas-jelas tidak menyukai hadiah mu itu. Lalu sekitar 6% responden memiliki tingkat kebohongan yang sama rendahnya, tetapi memiliki hari-hari di mana mereka lebih sering berbohong.
Selain informasi mengenai seberapa sering dan banyak mereka berbohong. Terdapat beberapa informasi menarik lainnya terkait berbohong ini. Misalnya:
Mengapa orang berbohong?
- 21% untuk menghindari orang lain
- 20% sebagai humor (lelucon atau lelucon)
- 14% untuk melindungi diri sendiri
- 13% untuk mengesankan atau tampil lebih disukai
- 11% untuk melindungi orang lain
- 9% untuk keuntungan atau keuntungan pribadi
- 5% untuk kepentingan orang lain
- 2% untuk menyakiti orang lain
- 5% alasan yang tidak ditentukan atau, secara eksplisit, tanpa alasan sama sekali