Mohon tunggu...
Bare minimum writer
Bare minimum writer Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

The past is just a story we tell ourselves -Samantha-

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Begini Sains Melihat Hubungan yang Tidak Direstui Orang Tua

19 Oktober 2022   10:28 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:40 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Chewy on Unsplash   

2. Independent Reactance

Merefleksikan keinginan terbesar kita yang kemudian digunakan untuk menentukan pilihan.

Sebagai contoh, jika kamu menyuruh seseorang dengan defiant reactance yang tinggi untuk menurunkan nada suara mereka, mereka mungkin akan mulai berteriak. Sedangkan orang dengan independent reactance yang tinggi akan mengabaikan permintaan tersebut dan melakukan apa yang mereka yakini benar.

Kesimpulan? Amannya Cari Hubungan yang Direstui Orang Tua dan Teman Kamu

Berkaitan dengan hubungan yang tidak direstui, orang yang defiant akan merespon hal tersebut dengan menjalin hubungan romantis secara diam-diam, tapi hal tersebut tidak merubah bagaimana opini kelompok yang menentang hubungan tersebut berdampak negatif pada hubungan mereka. Sebaliknya, orang dengan kepribadian yang independent dapat mengabaikan pendapat negatif teman mereka dan mencintai siapapun yang mereka cintai.

Teori mengenai defiant dan independent reactance relatif baru dan peneliti masih melakukan penelitian untuk mengungkap motivasi di balik Social Network Effect. Tapi, teori-teori ini membantu kita untuk lebih memahami hubungan antara reaktansi dan kebutuhan kita untuk bersaing mendapatkan kemandirian.

Tetapi, tidak peduli seberapa rentan kita terhadap reaktansi, jaringan sosial atau social network kita penting untuk identitas dan kehidupan kita. Beberapa penelitian menemukan bahwa dukungan dari beberapa teman dekat dapat membantu "melindungi" dari ketidaksetujuan orang lain. Kebanyakan hubungan akan berakhir baik ketika individu yang terlibat menemukan social networks yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun