Mahasiswa KKN lainnya, Nadilla Rahma mengutarakan tujuan pendampingan UMKM yang dilakukan kelompoknya adalah untuk memperbesar dan memperluas jangkauan pemasaran produk. Promosi yang semula dilakukan hanya secara offline atau pasar ke pasar sekarang dikembangkan melalui media sosial (medsos).
“Dalam melakukan promosi, salah satu yang menentukan dan menarik minat dari pembeli adalah dari segi packaging atau kemasan produk. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kualitas kemasan dari produk kopi Carano ini agar lebih eye catching," Tambah Nadilla.
“Yaa, Ibu setuju dan bersedia bila ada perubahan dari segi kemasan dan packaging nya, ” Kata Ibu Wen ketika ditemui disela kesibukannya di pasar.
Dijelaskan oleh Afifa yang merupakan anggota kelompok lainnya, pelaksanaan pendampingan dan sosialisasi kopi Carano dilaksanakan dalam beberapa tahap.
"Tahap pertama dilaksanakan pada 21 Juli 2022 berupa pembuatan kemasan baru disertai pembuatan logo yang lebih menambahkan identitas dari kopi Carano ini, lalu dilanjutkan dengan foto-foto produk, pembuatan video proses produksi kopi, dan video promosi kopi Carano," ujar Afifa ketika memaparkan kegiatannya.
Tahap kedua dilaksanakan 30 Juli 2022, dengan sosialisasi penjualan online lewat aplikasi Shopee dan Instagram sebagai sarana promosi. Mahasiswa KKN 143 Bukittinggi menyerahkan buku saku sebagai panduan bagi UMKM dalam berjualan di online shop.
"Di depan warung tempat Ibu Wen berjualan, tim KKN 143 Bukittinggi melakukan pemasangan banner yang bertujuan untuk memudahkan pembeli menemukan lokasi," tambah Afifa.
"Semua mahasiswa KKN anggota kelompok 143 juga melakukan promosi online melalui akun medsos masing-masing, seperti instagram, youtube, dan whatsapp," ujarnya.
Selain UMKM Kopi Carano, kelompok KKN 143 Bukittinggi juga mensosialisasikan program kerja mereka ini ke beberapa UMKM kopi lainnya, seperti Kopi Wid, Buk Jun, Amak, Rumah Gadang dan Kopi Buk Yul.