Mohon tunggu...
Rahma Sheila Rufaida
Rahma Sheila Rufaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Airlangga

Saya merupakan seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi S1 Manajemen, Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

7 Kunci Sukses di Era Saat Ini

16 Juni 2022   09:40 Diperbarui: 16 Juni 2022   09:53 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karakter merupakan gabungan dari habits (kebiasaan) kita. Habits sulit diubah, tapi bisa dilakukan dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Jadi, berikut ini merupakan cara membangun kebiasaan untuk menjadi sukses:

1. Be Proactive

Don't approach life's challenge by being "reactive"! Kita harus memiliki kebiasaan yang dapat menunjang segala aktivitas kita secara efektif. Orang yang efektif tentunya memiliki sikap proaktif, yaitu bergerak aktif mencari solusi dan selalu cekatan dalam menyelesaikan permasalahan. Tidak hanya itu, orang yang proaktif juga mengerti akan tindakannya dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jadi, kita harus memiliki sikap proaktif, seperti:

  • Proaktif dalam merencanakan masa depan.
  • Proaktif dalam membangun self-competency.
  • Proaktif dalam mengubah nasib ke arah yang lebih baik.

2. Begin With The End In Mind

Kita memang boleh gagal dalam membangun hubungan tetapi kita tidak boleh gagal dalam membangun visi atau tujuan hidup. Bangunlah visi yang sangat jelas tentang jalan hidup. Sebab, visi yang jelas akan membantu kita untuk mencapai masa depan yang cerah, baik dalam kehidupan personal ataupun profesional. Selain itu, visi yang jelas akan membantu kita untuk bisa merumuskan dua hal di bawah ini:

  • Apa impian yang ingin diraih dalam 3, 5, atau 7 tahun ke depan?
  • Apa aspirasi profesional dan personal yang ingin diwujudkan?

Ingat bahwa setiap manusia pasti memiliki tantangan dan hambatannya masing-masing dalam mengarungi kehidupan. Jadi, berhentilah untuk selalu menginginkan posisi orang lain, berhentilah juga untuk selalu membawa semua aspek kehidupan ke dalam perbandingan.Yuk, tentukan visimu mulai dari sekarang!

3. Put First Things First

Kita harus memiliki prioritas pekerjaan yang jelas supaya segala hal yang akan kita lakukan dapat terstruktur dengan baik. sebagian orang seringkali tidak memiliki prioritas yang jelas, sehingga terdapa beberapa hal yang terabaikan. Hirarki prioritas itu sendiri ada empat:

  • Important and Urgent
  • Important and Not Urgent
  • Not Important and Urgent
  • Not Important and Not Urgent

Yuk buat skala prioritas dan ingt untuk selalu utamakan yang utama!

4. Think Win-Win

Think Win-Win bukan tentang bersikap baik, juga bukan teknik perbaikan cepat. Ini adalah kode berbasis karakter untuk interaksi dan kolaborasi manusia.

Sebagian besar dari kita belajar untuk mendasarkan harga diri kita pada perbandingan dan persaingan. Kita berpikir tentang berhasil dalam arti orang lain gagal yaitu jika saya menang, Anda kalah atau jika Anda menang, saya kalah. Hidup menjadi permainan zero-sum. Ibaratkan dengan begitu banyak kue untuk dibagikan, dan jika Anda mendapatkan potongan besar, saya akan menguranginya dan itu tidak adil, kemudian saya akan memastikan Anda tidak mendapatkannya lagi.

Kita semua memainkan permainan, tetapi seberapa menyenangkan sebenarnya?

5. Synergize

Make a SUPER TEAM not a SUPERMAN OR SUPERWOMAN! Kita harus memiliki kebiasaan untuk membangun sinergi yang didasarkan pada pentingnya kerjasama tim yang kuat dari berbagai latar belakang  yang ada nih tujuannya agar tercipta keharmonisan pastinya!

Nah dari Latar belakang berbeda ini akan memberikan ide-ide yang lebih beragam dan membuka jalan bagi solusi yang lebih kreatif dan menguntungkan. Salah satu cara untuk merangkul perbedaan dalam organisasi adalah dengan bersinergi antar anggota tim dengan mendengar satu sama lain, berempati, dan dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal.

6. Planning and Execution

Hindari NATO (No Action Talk Only)! Kita harus productive dengan menyusun rencana terhadap apa yang akan kita lakukan. Dan tentunya, rencana tersebut harus dieksekusi dengan baik.

7. Sharpen the Saw

Sebagai individu, kita harus selalu mempertajam skills yang kita miliki, baik hard skills maupun soft skills. Sharpen the saw bisa dilakukan dengan membaca buku, observasi terhadap sesuatu, melakukan mentoring dan coaching. Perlu diketahui bahwa sharpen the saw tidak hanya berguna untuk pengembangan skills, tetapi juga berguna untuk menjaga kesegaran ide dan motivasi dalam diri. Perlu diingat bahwa sharpen the saw tidak hanya mempertajam keahlian secara technical, tetapi sharpen the saw bisa diwujudkan dengan melakukan hal-hal menyenangkan yang bisa membantu kita untuk lebih segar lagi agar bisa kembali menjalankan rutinitas.

Penulis : Rahma Sheila Rufaida

Mahasiswa Semester 2 Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun