Bahasa Sebagai Identitas Bangsa: Mengapa kita harus peduli?
Bahasa adalah cermin dari suatu budaya. Lebih dari sekadar alat komunikasi, bahasa menggambarkan cara berpikir, nilai-nilai, serta pandangan hidup suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia, Bahasa Indonesia bukan hanya sekadar bahasa resmi yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas nasional.
Bahasa Indonesia ini yang berakar dari bahasa Melayu disepakati bersama untuk dijunjung sebagai bahasa persatuan. Kesepakatan untuk mengukuhkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ini tidak muncul secara serta merta melainkan telah melalui batu ujian yang panjang yang dapat kita ketahui perjalanannya dari surat kabar dan sumber tercetak lainnya pada masa lalu. Perjalanan bahasa Melayu menajdi bahasa Indonesia itu salah satunya adalah pada sumber-sumber kesastraan baik yang lisan,terulis, maupun tercetak. Lalu mengapa kita harus peduli terhadap bahasa Indonesia? Berikut alasannya:
1. Bahasa Sebagai Simbol Identitas Nasional
Bahasa Indonesia adalah simbol persatuan bangsa yang lahir dari keberagaman etnis, suku, dan budaya di Indonesia. Yang Dimana, sejak pertama kali diresmikan sebagai bahasa pemersatu pada Sumpah Pemuda 1928, bahasa ini menjadi sarana vital yang menghubungkan berbagai daerah dengan beragam bahasa daerahnya. Sehingga dalam konteks ini, bahasa Indonesia bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga lambang kesatuan bangsa Indonesia.
Jika kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, akan menunjukkan rasa bangga kita terhadap warisan budaya yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Sebaliknya, ketika bahasa ini terlupakan atau disalahgunakan, kita bisa kehilangan koneksi dengan akar budaya dan sejarah kita.
2. Bahasa Sebagai Alat Penghubung Antarbudaya
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman budayanya, dengan lebih dari 700 bahasa daerah yang digunakan di seluruh nusantara. Namun terlepas dari itu semua, nyatanya keberagaman ini juga dapat menjadi tantangan dalam komunikasi antarwarga negara yang berbeda suku dan daerah. Maka dari itu, Bahasa Indonesia hadir sebagai alat penghubung yang memungkinkan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk saling memahami dan berinteraksi.
Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat Indonesia yang berbeda-beda. Tanpa adanya bahasa yang mampu menyatukan, keberagaman Indonesia bisa berpotensi menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan perpecahan. Oleh karena itu, memelihara bahasa Indonesia bukan hanya soal menjaga kesatuan dalam berkomunikasi, tetapi juga menjaga keharmonisan antarbudaya.
3. Bahasa Sebagai Sarana Pendidikan dan Kemajuan Bangsa