Mohon tunggu...
Rahma Salsabila
Rahma Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

tugas bahasa indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dilema Daring

22 November 2020   23:01 Diperbarui: 22 November 2020   23:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat wabah covid -- 19 ini muncul seluruh aktivitas manusia dibatasi,termasuk kegiatan pembelajaran baik di jenjang  paud sampai jenjang perkuliahan mulai menerapkan kegiatan belajar dari rumah. 

Hal ini dilakukan guna membatasi penyebaran virus yang massif. Meskipun begitu,pemerintah tidak boleh sembarangan membuka sekolah berdasarkan status wabah suatu daerah. Kebijakan belajar dari rumah mulai diterapkan pada tanggal 9 Maret 2020 setelah menteri pendidikan mengeluarkan surat edaran.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid -19). Salah satu pokok penting dalam edaran ini adalah tentang proses pembelajaran daring/ jarak jauh. 

Isi dari surat edaran tersebut  diantaranya, pembelajaran daring atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic covid-19. 

Aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antarsiswa,sesuai minat dan kondisi masing maasing,termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah. Prinsip kebijakan pendidikan dan kebudayaan di masa pandemic adalah kesehatan dan keselamatan. 

Kemendikbud menetapkan berbagai inisiatif kebijakan untuk mendukung pembelajaran dari rumah,mulai dari inisiasi Program Belajar dari Rumah (BDR),radio edukasi,penyediaan materi belajar,optimalisasi pemanfaatan Aplikasi Rumah Belajar,hingga penyusunan modul belajar sederhana sesuai kurikulum dalam situasi darurat. 

Selain itu,kebijakan berupa bantuan kuota belajar diberikan kepada para siswa,mahasiswa,guru,dan dosen. Kebijakan ini disalurkan sebanyak  empat bulan,mulai September sampai Desember 2020. Sebanyak 28,5 juta paket bantuan kuota internet telah disalurkan dibulan September. 

Pemberian kuota internet ini dibagi menjadi empat kategori. Pertama,bantuan kuota internet untuk peserta didik jenjang  PAUD sebesar 20 gb kuota internet perbulan. Kedua,peserta didik jenjang dasar dan menengah mendapatkan 35 gb kuota internet perbulan. Ketiga,dosen dan mahasiswa mendapatkan bantuan kuota internet sebesar 50 gb perbuan.

Adanya kebijakan ini  menjadi titik tekan kita selaku siswa. Pembelajaran dirumah sangat berbeda dengan pembelajaran disekolah. Pembelajaran dirumah kita diharuskan untuk mempunyai gadget,laptop,dan juga kuota internet. Pemebelajaran dirumah sangat membebankan kepada siswa yang tidak memiliki fasilitas tersebut. Kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda beda. 

Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemot,gadget dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan. Meskipun begitu,pembelajaran harus terus berlanjut. Pemerintah harus memperhatikan kondisi ini,supaya proses belajar tidak mengalami gangguan. 

Terutama bagi siswa yang ada di daerah pelosok. Setiap sekolah memiliki kebijakan masing masing dalam menyikapi aturan ini.. Mata pelajaran yang diberikan dalam satu hari hanya tiga jenis,ditambah dengan tugas yang harus diselesaikan siswa setiap hari. 

Berdasarkan survey yang saya telaah bahwa pembelajaran jarak jauh ini ribet karena semuanya serba online,mulai dari mempelajari modul pembelajaran,latihan soal,megumpulkan tugas,diskusi dengan teman,sampai ulangan. Walaupun system online memudahkan banyak pekerjaan,namum dalam proses pembelajaran,siswa jadi mendapatkan tambahan pekerjaan seperti membuat video,mengirimkan foto,dan download aplikasi yang menyebabkan memori siswa penuh. 

Tetapi tetap saja walaupun online pengumpulan tugas tetap ada yang harus di ke sekolahkan. Selain itu, materi yang disampaikan dalam pembelajaran di rumah ini menjadi sulit dicerna karena tidak adanya tatap muka secara langsung,,walaupun melalui zoom meet tetap saja jika koneksi internet kita buruk materi yang tersampaikan hanya setengah saja dan hal ini tentu membuat siswa menjadi bingung.

Batas pengumpulan tugas yang terlalu sebentar atau cepat membuat siswa pusing dan stress karena menyebabkan siswa menghabiskan waktu lebih banyak untuk khawatir terhadap tugas yang diberikan daripada benar benar mengerjakanya. Tugas yang belum terselesaikan sampai mendekat batas akhir pengumpulan membuat siswa tertekan. 

Hal ini membuat siswa terus menerus merasa gelisah ketika diberikan tugas. Banyak siswa yang mengatakan bahwa menerima tugas terlalu banyak mengakibatkan jam tidur berkurang. Selain itu,koneksi dan internet seingkali menjadi kendala,walaupun sudah diberikan kuota dari pemerintah tetap saja  kuota tersebut ada sebagian tidak dapat dipake untuk aplikasi belajar. Dan hal ini menyebabkan permasalahan karena kita harus membeli kuota lagi agar proses pembelajaran di rumah ini berjalan dengan lancer. 

Koneksi internet juga menjadi hambatan bukan hanya dipelosok saja,di wilayah bukan pelosok juga mengalami koneksi buruk  jika kartu tersebut tidak memadai untuk daerahnya sehingga membuat kesulitan untuk belajar. Maka dari itu,pemerintah harus peka terhadap krisis ini. Pemerintah harus berusaha lebih keras untuk mencari jalankeluar dalam mengatasi hambatan pembelajaran daring. Misalnya dengan memberikan tunjangan dan fasilitas yang memadai untuk siswa yang tidak mampu. 

Bukan hanya pemerintah saja kita juga sesame warga Indonesia harus bersama saling membantu dan menjaga dimasa pandemic ini dengan membantu pemerintah untuk tetap menerapkan protocol kesehatan agar kita bisa segera terbebas dari virus ini. Sehingga dengan begitu sekolah akan bisa dibuka kembali demi generasi penerus bangsa yang akan membangun masa depan Negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun