Sebagai manusia yang mengakui kebesaran Sang Maha Pencipta, kita tentunya memiliki sebuah tujuan yang sama tentang kehidupan setelah kematian. Semua orang beriman menginginkan adanya kehidupan akhir yang indah di surga, dan itu semua hanya bisa terlaksana jika kita kelak pulang dengan membawa bekal yang cukup, bahkan lebih dari cukup.
Permasalahannya adalah, jika kita hanya mengikuti ajaran-ajaran ibadah rutin yang diajarkan di dalam kitab suci, maka kita akan berlomba-lomba dengan para alim ulama yang nilai ketekunan ibadahnya sudah melewati batas atas khusyuk seorang manusia biasa.
Ibarat kata jika kita sedang memilih sebuah sekolah atau universitas, kita akan bersaing dengan mereka yang nilainya sudah pasti tinggi, hampir tidak ada nilai yang kurang, dan sudah pasti dalam ujian akan melewati passing grade yang diberikan.
Lalu bagaimana agar kita bisa menambah kredit poin dari ibadah kita, disamping ibadah-ibadah rutin yang selalu dijalankan yang mungkin kurang sempurna nilainya?
Allah dan rasulNya mengajarkan kepada kita tentang menjadi sebaik-baik manusia yaitu dengan memberikan manfaat bagi sesamanya.
Pernahkah kita memperhatikan hal sesederhana kebersihan sekeliling kita mulai dari rumah, tetangga, RT, RW, sampai lingkungan yang lebih besar lagi. Kita mengenal ajaran baik dari agama terkait kebersihan, karena dengan hidup bersih berarti kita juga melatih hidup sehat.
Jika kita sehat, maka itu adalah salah satu cara kita untuk bersyukur kepada Allah taala atas nikmat badan yang sempurna dan sehat. Dan jika kita bersih pula, niscaya akan nyaman pula ketika kita beribadah kepada Allah karena minimal kita tidak terganggu dengan keringat, gatal, atau bau badan.
Sesederhana membersihkan lingkungan rumah sendiri, hanya saja dilakukan untuk membantu kebersihan yang dibutuhkan orang lain.
Clean The City, adalah sebuah komunitas yang fokus dengan gerakan sederhana namun bermakna. Mereka adalah pemuda-pemudi dibawah naungan Majelis Khudammul Ahmadiyah Indonesia, yang dengan semangatnya menunjukkan bahwa generasi muda harus bisa melakukan sebuah gerakan sederhana namun bermanfaat bagi masyarakat, dan juga sekaligus bernilai ibadah.
Gerakan Clean The City ini kerap melakukan gerakan serentak di beberapa kota, untuk membersihkan sampah-sampah di kota pasca terselenggaranya acara-acara yang menggunakan ruang publik seperti Asian Games, atau perayaan malam tahun baru. Sebagaimana sering terlihat, pada acara-acara seperti itu selalu berakhir dengan sampah yang menggunung.
Pengeruk sampah yang dimiliki oleh pemda masing-masing, tidak selamanya bisa mengatasi kuantitas sampah yang lebih besar. Demikian halnya teknologi, tidak selamanya akan menjadi solusi manakala kuantitas sampah sudah semakin besar dan besar.