Mohon tunggu...
Rahma Roshadi
Rahma Roshadi Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer Bahagia

Penikmat tulisan dan wangi buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Riba dan Urgensi Keyakinan

19 Maret 2019   07:27 Diperbarui: 19 Maret 2019   07:37 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika itu semua tidak pernah kita lakukan, bagaimana kita bisa menilai bahwa para pendakwah anti riba itu adalah seorang pengganggu, kolot, sok ustaz, dan sebagainya, sementara di saat yang sama, kita tetap merasa sebagai seorang yang memeluk agama dan dengan bangga mencantumkannya dalam kartu identitas.

Mereka yang berani berdakwah anti riba, mungkin juga belum sepenuhnya bersih dari dosa riba. Namun, mereka sudah mulai untuk lebih dulu mengakui kesalahannya bergelimang kekayaan palsu bersama riba, dan berusaha semaksimal mungkin untuk berlepas darinya. Perkara dakwah mereka, semata-mata adalah keinginan tulus mereka, supaya keadaan yang buruk akibat riba ini tidak meluas dan merusak orang-orang yang mereka kenal, mereka sayangi, dan mereka inginkan untuk bersama-sama di dalam surga.

Allaahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun