Tubuhku menggeliat, mencoba bersahabat dengan dinginnya asa
Terdengar sepoi riuh suara damai di seluruh sudut desa
Lukisan jingga tercoret indah membentang, perlahan menderang seiring gelapnya sirna
Sekarang bukan malam bukan juga siang, namun sebuah permulaan
Permulaan dari sang ganjil kepada yang genap
Dihamparan ketenangan , terucap keluh kesah dan harapan
Harapan panjang penuh warna kehidupan, seperti jingga yang membawa kedamaian
Sang fajar mulai memudar, perlahan bersembunyi untuk kembali datang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!