Mohon tunggu...
Rahma Rafila
Rahma Rafila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya selalu tertarik pada kesempatan-kesempatan baru yang di berikan kepada saya. sehingga kesempatan tersebut akan menjadi pengalaman untuk lebih baik dalam banyak aspek dalam kehidupan yang saya jalani. saya senang sekali melakukan aktifitas yang ringan, membaca buku untuk mengisi kekosongan waktu saya, dan menggambar abstrak untuk menungkan pikiran yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik

26 Oktober 2024   10:01 Diperbarui: 26 Oktober 2024   10:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kehidupan manusia dipengaruhi oleh dua proses yang berlangsung terus-menerus, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Keduanya saling mendukung satu sama lain. Pertumbuhan merupakan fenomena alami yang dialami oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia.

1.Pertumbuhan 

Menurut Sumarto dan Hartono (1994) menjelaskan tentang pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sahat, dalam perjalanan wakra tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmini dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmani yang merupakan pembawaan) dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk perubahan- perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan sebagainya.

2. Perkembangan 

Menurut F.J. Monks, dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada "suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar Kembali." Perkembangan juga dapat diartikan sebagai "proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan, dan belajar." Ini menunjukkan bahwa dari masa konsepsi hingga meninggal dunia, individu tidak pernah statis, melainkan selalu mengalami perubahan yang bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan, yaitu:

1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki.

2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, me- ningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya, seperti terjadinya per- ubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi.

3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya, untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.

Dengan keseluhan, dapat diartikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan berkaitan dengan aspek fisik yang bersifat kuantitatif, termasuk perubahan seperti tinggi dan berat badan, serta pertumbuhan sistem saraf. Proses fisik ini berlangsung hingga mencapai tingkat optimal, yang mencerminkan kemampuan serta kekuatan organ tubuh dalam melaksanakan tugas tertentu. Namun, pertumbuhan fisik ini akan berhenti seiring dengan bertambahnya usia. Di sisi lain, perkembangan mental atau rohani bersifat kualitatif, melibatkan aspek seperti peningkatan fungsi intelektual, moral, dan emosional. Proses berpikir, perilaku moral, dan interaksi sosial berkembang secara kualitatif dan fungsional, tanpa batasan untuk perkembangan rohani ini, karena yang berubah hanya kapasitas fungsionalnya.

Teori jean Piaget dan Lev Vygotsky 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun