Mohon tunggu...
Rahma Owel
Rahma Owel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - D3 keperawatan Institut Kesehatan Hermina

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Polusi Udara terhadap Penyakit Asma

21 November 2024   23:11 Diperbarui: 21 November 2024   23:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kuisioner yang digunakan terdiri dari inform conscent, data demografi orang tua dan pasien anak seperti nama, usia, dan jenis kelamin; kemudian kuisioner faktorfaktor risiko penyebab asma yang terdiri dari riwayat genetik, riwayat alergen lingkungan (bulu binatang dan tungau debu), paparan asap rokok (secondhand smoke), polusi udara, udara dingin serta riwayat infeksi. 

Persetujuan etik diterbitkan oleh KEPK (Komisi Etik Penelitian Kesehatan dan Kedokteran) Fakultas Kedokteran Unsoed (Putri et al., 2022)

Analisis data menunjukkan bahwa polusi udara di perkotaan Indonesia, khususnya dari emisi kendaraan bermotor dan industri, memberikan kontribusi signifikan menyangkut tingginya tingkat polutan seperti PM2.5, NO2, dan O3. Polutan ini telah terbukti berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, dengan meningkatkan risiko penyakit pernapasan, seperti asma dan bronkitis, serta penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Hasil studi ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang mengaitkan polusi udara dengan berbagai penyakit kronis dan akut di perkotaan (Rosatul Umah & Eva Gusmira, 2024)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Polutan tersebut paling besar bersumber dari aktivitas industry dan asap kendaraan bermotor.Polusi udara mempunyai hubungan dengan eksaserbasi pada asma, peningkatan reaktivitas bronkus, bertambahnya gejala asma, peningkatan rawat inap dan kunjungan ke unit gawat darurat.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa polusi udara mempunyai peranan dalam terjadinya asma.Prevalens dan derajat beratnya asma meningkat seiring dengan peningkatan polusi udara.Pajanan polusi udara dapat dihindari dengan tetap beraktivitas dalam ruangan, menggunakan penyaring udara dalam ruangan, membatasi latihan fisis di luar ruangan yang dekat dengan sumber polusi.

KESIMPULAN

Polusi udara mempunyai hubungan dengan eksaserbasi pada asma, peningkatan reaktivitas bronkus, bertambahnya gejala asma, peningkatan rawat inap dan kunjungan ke unit gawat darurat.Beberapa penelitian menyatakan bahwa polusi udara mempunyai peranan dalam terjadinya asma

SARAN 

Polutan tersebut paling besar bersumber dari aktivitas industry dan asap kendaraan bermotor.Polusi udara mempunyai hubungan dengan eksaserbasi pada asma, peningkatan reaktivitas bronkus, bertambahnya gejala asma, peningkatan rawat inap dan kunjungan ke unit gawat darurat.Beberapa penelitian menyatakan bahwa polusi udara mempunyai peranan dalam terjadinya asma.

Prevalens dan derajat beratnya asma meningkat seiring dengan peningkatan polusi udara.Pajanan polusi udara dapat dihindari dengan tetap beraktivitas dalam ruangan, menggunakan penyaring udara dalam ruangan, membatasi latihan fisis di luar ruangan yang dekat dengan sumber polusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun