Dalam upaya mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru merancang sebuah mesin pemusnah sampah bernama "Techno-Ecophilos." Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan mengatasi permasalahan limbah sampah yang meningkat di Desa Cibiru Hilir, Kota Bandung.Â
Dengan teknologi inovatif yang ramah lingkungan, mesin ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi masyarakat setempat untuk menangani tumpukan sampah yang sulit terurai dan mempercepat proses pengelolaan limbah.
Penelitian yang berjudul "Rancang Bangun Mesin Pemusnah Sampah (Techno-Ecophilos) untuk Mengatasi Limbah Sampah di Desa Cibiru Hilir Kota Bandung" ini dilakukan melalui proses observasi, perancangan, hingga implementasi mesin secara bertahap.Â
Berdasarkan pengamatan para dosen, Desa Cibiru Hilir sering mengalami permasalahan dalam pengelolaan sampah karena minimnya infrastruktur dan kapasitas penanganan sampah yang memadai.Â
Melalui Techno-Ecophilos, tim dosen bertujuan untuk menghadirkan alat yang efektif, aman, dan mudah dioperasikan oleh masyarakat desa.
Mesin Techno-Ecophilos menggunakan metode pembakaran suhu rendah yang dilengkapi dengan filter untuk mengurangi emisi berbahaya, menjaga agar udara tetap bersih, serta mengurangi dampak lingkungan.Â
Dengan kapasitas pengolahan yang mencukupi, mesin ini dapat menangani sampah dari beberapa RT sekaligus, dan didesain agar hemat energi dan mudah perawatannya.Â
"Kami berharap mesin ini menjadi alternatif yang efisien dan efektif untuk desa, sekaligus memberikan wawasan baru dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan," ujar ketua tim dosen yakni Dr. Dede Margo Irianto, M.Pd.
Sejak dioperasikan secara percobaan, mesin pemusnah sampah ini telah membantu mengurangi tumpukan sampah di beberapa titik penampungan di Desa Cibiru Hilir.
 Para warga menyambut baik adanya mesin ini karena memungkinkan desa untuk mengelola sampah secara mandiri tanpa harus bergantung pada penjemputan sampah dari luar.Â
PKM ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan yang efektif dan mudah diadopsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H