Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN Mahasiswa UPI Gelar Sosialisasi Akses Air Bersih dan Limbah Rumah Tangga di Desa Bojongemas Kabupaten Bandung

13 Agustus 2022   19:33 Diperbarui: 13 Agustus 2022   20:21 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN Tematik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Kelompok 154 di Desa Bojongema, Satgas Citarum Harum Sektor 2 RT 03 RW 01 Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung dalam mengsosialisasikan kepada masyarakat terkait hasil data akses air bersih dan limbah rumah tangga yang dimulai dari tanggal 19-20 Juli 2022.

Sebelum melakuakan sosialisasi para mahasiswa KKN melakukan survei atau pendataan terlebih dahulu ke 35 kepala keluarga disekitaran RT 03 RW 01 Bojongemas, Selasa, 19 Juli 2022.

Hasil pendataan yang telah diperoleh terkait akses air bersih dan pembuangan warga RT 03 RW 01 Desa Bojongemas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung pada tanggal 19 Juli 2022 terhimpun data sebagai berikut:

Sumber air dari sumur galian sebanyak 97% dan 100% dialirkannya menggunakan kran. Sementara itu keadaan air dapat dikatakan bersih dan layak konsumi (minum) sebanyak 35%, air tidak layak konsumsi karena berwarna (kuning) sebanyak 59%, serta air tidak layak konsumsi karena berasa, berbau, dan berwarna sebanyak 6%.

Sumber air dari PDAM 3% dan 100% dialirkannya menggunakan kran. Sementara itu keadaan air dapat dikatakan bersih dan layak konsumsi (minum) karena memenuhi syarat tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna.

Pembuangan tinja sebanyak 100% menggunakan kloset leher angsa. Sebanyak 72% jarak antara jamban (saluran pembuangan) dengan sumber air lebih dari 10 meter dan sebanyak 28% jarak antara jamban (saluran pembuangan) dengan sumber air kurang dari 10 meter.

Pembuangan limbah rumah tangga sebanyak 49% ditimbun terlebih dahulu kemudian dikolektif untuk dibuang ke TPS, 23% pembuangan limbah rumah tangga dibakar, 11% pembuangan limbah rumah tangga dikubur atau dibakar, 8% pembuangan limbah rumah tangga ditimbun kemudian dikolektif untuk dibuang ke TPS atau dibakar, 3% pembuangan limbah rumah tangga dibakar atau dibuang ke sungai, 3% pembuangan limbah rumah tangga dibakar atau daur ulang, serta 3% pembuangan limbah rumah tangga ditimbun kemudian dikolektif untuk dibuang ke TPS atau dikubur

Setelah mendapatkan data tersebut dilanjutkan pada kegiatan sosialisasi akses air bersih dan limbah rumah tangga yang berlangsung di Ikon Sektor 5 Desa Bojongemas, 20 Juli 2022. Dalam kegiatan tersebut dihadari oleh perwakilan TNI sektor 5 Satgas Citarum Harum Peltu. Ahmad Qodaruddien, dosen pembimbing lapangan Yusuf Tri Herlambang, M.Pd., dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Cibiru, Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd., puluhan warga RT 03 RW 01 Desa Bojongemas, dan peserta KKN Tematik UPI Kampus Cibiru yang berasal dari Prodi PGSD, PGPAUD, dan Prodi Pendidikan Multimedia.

Pemateri dari akses air bersih dan limbah rumah tangga yaitu saudara Riyadi Rafiki sebagai Mahasiswa peserta KKN Tematik UPI 2022, ia menerangkan dalam sosialisasinya bahwa hasil data yang didapatkan bisa disimpulkan bahwa sebagian besar warga sumber air yang didapatkan berasal dari sumur galian dan sudah semua dialirkan menggunakan kran akan tetapi 59% air tidak layak konsumsi karena berwarna (kuning) dan hanya bisa digunakan untuk mencuci.

Sementara itu untuk pembuangan tinja sudah seluruhnya menggunakan kloset leher angsa, dan untuk pembuangan limbah rumah tangga baru 49% yang ditimbun terlebih dahulu kemudian dikolektif untuk dibuang ke TPS, 23% dibakar atau dikubur ke taha, dan sisanya ada yang dibuang ke sungai.

Data tersebut membuat kekhawatiran mengenai pencemaran lingkungan di daerah bantaran sungai Citarum ini, diperlukannya akses TPS yang higenis dan mudah dijangkau oleh warga agar pencemaran khusunya air bisa diminimalisir agar pasokan penyediaan akses dan kualiats air bersih meningkat untuk kesuksesaan Program Citarum Harum kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun