Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Babad Ikhwan Mistis: The Lord Has Come

4 Juni 2022   10:33 Diperbarui: 4 Juni 2022   10:57 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pisqels.com

Telah cukup lama rasanya, perjalanan kaum ikhwan mistis dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan. Mereka telah banyak merasakan manis, pahit, dan asamnya kehidupan yang rupanya tidak mudah untuk dijalani. Sudah hampir bertahun-tahun mereka hidup dan bergumul bersama, membicarakan hal-hal yang penting dan tentu saja juga hal yang sebagian orang tidak terpikir untuk membicarakan. Dapat dikatakan juga bahwa mereka selama ini telah menjalani kehidupan yang tidak seperti mahasiswa lainnya lakukan, berbagai hal absurd baik dalam urusan perkuliahan, pertemanan, dan pastinya tentang percintaan telah mereka rasakan suka dukanya.

Namun demikian, dari apa yang telah mereka jalani, betul kata seorang bijak bahwa seabsurdnya kehidupan titik jenuh akan selalu hinggap dalam benak setiap orang. Itulah yang kini mereka alami, terlebih ketika urusan percintaan masih tak menemui titik terang, kejenuhan dan kebosanan semakin merasuk ke dalam jiwa mereka. Hari-hari terasa begitu hampa, seperti terdapat ruang kosong dalam hatinya. Apakah itu kekosongan dalam arti ketiadaan pasangan? Rasanya kali ini merasakan sesuatu kekosongan yang lain.

Singkat cerita, di masjid kampus beberapa anggota Ikhwan Mistis melakukan aktivitas seperti biasanya, menenangkan diri seusai kuliah, serta memantau pergerakan akhwat yang mungkin saja bisa menjadi pelabuhan cintanya kelak. Di sana ada Bale, Izal, Ical, dan Dede serta Wahyu yang duduk bersender lesu. Dede memulai pembicaraan

"Lu semua ngerasa jenuh nggak sih, kuliah, nugas, diskusi terus!"

Sejenak belum ada satu orang pun yang menanggapi Dede

"Iya sih, apalagi belum ada juga akhwat yang nyantol" Izal mengiyakan

"Terus harus gimana lagi nih supaya lebih berwarna nih" Tanya Dede

"Apa ya, rasanya udah semua kita garap deh di kampus, urusan pergerakan, kuliahan, ah rasanya udah semuanya"

"Atau kampusnya mungkin yang perlu berbenah nih, seharusnya kan harus menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa" Jawab Bale sambil terkekeh

"Nah itu, mungkin kampusnya yang perlu beradaptasi"

Ketika perbincangan menemui kebuntuan, terlihat dari jauh Bursh berjalan cepat, bahkan nampak seperti belari kecil. Anggota ikhwan mistis yang melihatnya lantas menengok heran kepada Bursh.

"Ada info Kamerad, kode A1993HU!" Seru Bursh

Para anggota ikhwan mistis yang mendengarnya lantas berdiri dan segera berkumpul di kantin belakang kampus, tentu mereka paham dengan kode yang diucapkan oleh Bursh. Tidak berselang lama, terdapat juga pesan singkat di grup online ikhwan mistis yang juga disampaikan oleh Bursh. Kurang lebih isinya begini:

"Alerta

Kode A1993HU

KBK -+12.25"

Dan betul saja, tidak berselang lama memang terlihat kantin belakang kampus kali ini cukup ramai oleh kedatangan para anggota ikhwan mistis. Di sana juga terlihat Rey, Vey, Digi, Dul, Babe, Duns, dan anggota lainnya. Tanpa berlama-lama pertemuan darurat itu segera dibuka oleh pertanyaan dari Babe

"Ada apa ini kamerad Bursh?"

Bursh terlebih dahulu membetulkan posisi duduknya "Begini kamerad semua, tadi siang saya mendapatkan informasi A1 yang sudah tervalidasi oleh intel kita Ivan dan Iman bahwa kita akan kedatangan mahasiswa pindahan" Ujar Bursh

"Oalah, lantas kenapa harus diadakan pertemuan kelas 1 seperti sekarang kalau hanya informasi soal mahasiswa pindahan" Tanya Babe heran

"Nah itu dia, ini informasi yang akan saya sampaikan kamerad semua, setelah saya mendapatkan informasi tersebut, dengan segera saya juga berkoordinasi dengan "PADAT SETIM" pangkalan data dan riset ikhwan mistis, tentang track record dari mahasiswa pindahan itu, tentu untuk memastikan keamanan dan langkah preventif dari kemungkinan masalah. Dari hasil investigasi ini, tim riset menemukan fakta yang cukup mengejutkan tentang mahasiswa pindahan ini. Dari penelusuran track record juga analisis berbasis big data, cloud computing, dan algoritma yang telah kita bangun rupanya mahasiswa ini cukup memiliki pengaruh yang besar dan memegang kekuasaan yang juga besar di bekas kampusnya"

Para ikhwan mistis cukup terkejut dengan informasi yang disampaikan oleh Bursh, "Siapa nama orangnya kamerad Bursh?"

Mendengar pertanyaan itu, Bursh tidak segera menjawab, Ia meneguk terlebih dahulu kopinya, dan membuat para anggota ikhwan mistis menunggu penasaran

"Namanya Raden Tumenggung Djadja Anggoro Ing Prhasta Nisakala Dewanila"

Bursh kemudian melanjutkan "Selain informasi tentang pengaruhnya yang besar di mantan kampusnya, PADAT SETIM tidak menemukan lagi informasi tentang orang ini, saya pun cukup heran kenapa data seperti asal daerah, sosial media, orang tua dan kerabatnya tidak bisa kita deteksi informasinya. Orang ini tentu saja tidak bisa kita anggap sebagai mahasiswa biasa"

"Wah tentu ini kita harus siap siaga atas segala kemungkinan yang terjadi kamerad Bursh, pertahanan kita tidak boleh longgar barang satu mili pun, terutama pertahanan garis depan kita perlu kembali direaktivasi setelah sekian lama minim digunakan" Ujar Wahyu serius

"Tentu kamerad, kita perlu waspada dengan kehadiran mahasiswa pindahan ini, jangan sampai kita lengah, ya meskipun situasi hati dan percintaan kita juga sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan, namun kesiapsiagaan kita untuk membentuk garis pertahanan yang solid untuk mengantisipasi ancaman ini harus menjadi prioritas" Seru Dede

Para ikhwan mistis mengangguk setuju dengan hal tersebut, mulai sekarang mereka akan lebih wasapada dengan hadirnya mahasiswa pindahan ini. Dari hal ini, rasa semangat kembali hadir dalam diri para anggota ikhwan mistis setelah sekian lama berada dalam zona nyaman karena minimnya tantangan yang muncul. Pertemuan kemudian ditutup dengan informasi tambahan dari Bursh.

"Dan satu lagi informasi tambahan dari mahasiswa pindahan ini, Ia sudah terkonfirmasi memang menjadi orang penting disana, mempunyai pengaruh yang besar, mempunyai massa yang besar, dan disegani di banyak tempat, dan orang-orang memanggilnya dengan sebutan Lord Djadjang!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun