Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Babad Ikhwan Mistis: Operasi Khusus Bradjamusti

6 April 2020   09:04 Diperbarui: 6 April 2020   09:10 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Free-Photos

"Oke kamerad semua, pembahasan ini tidak akan lama, tetapi akan mendalam dan tegas"

"Seperti yang sudah kita ketahui, lagi-lagi teror kembali muncul, dan kini saya rasa sudah cukup parah, maka disini saya akan meminta bagaimana hasil dari tiap divisi, terutama divisi intel"

Ical dan Dede kemudian menjelaskan hasil penulurusan yang ditemukan. Pada saat itu juga Ivan diperintahkan agar dalam waktu 1x24 jam melakukan identifikasi wajah dan penemuan jejak digital. Sehingga pada rapat esok, akan segera disusun rencana pemanggilan dan interogasi. 

Hal ini cepat dilakukan setelah Izal yang kebetulan sedang berada di gerbang, melihat beberapa orang menempel baner, Izal kira itu baner acara, namun setelah si penempel pergi, Izal membaca dan kaget dengan isinya.

Izal juga membeberkan ciri-ciri si penempel, dan pada saat bersamaan Ical mengkonfrimasi bahwa ciri-ciri yang disebutkan Izal mirip dengan orang yang ia sadap siang tadi. 

Oleh karena itulah upaya identifikasi perlu secara cepat dilakukan. Kemudian, Dede segera menugaskan kepada Egi dan Mou agar berkolaborasi menyusun siasat pemanggilan dan interogasi bilamana datang yang ditemukan Ivan cocok, maka pada saat itu pula tindakan aksi langsung dilakukan.

Bursh menambahkan penjelasan Dede dengan meminta para anggota agar menahan diri dan tak meluapkan emosinya. Ia menekankan bahwa operasi ini harus sesuai prosedur agar hasilnya bisa tercapai. 

Namun ia juga meminta kepada para anggota agar menyiapkan fisik dan mental, karena menurutnya upaya selanjutnya tidak akan mudah, bisa saja terjadi konfrontasi dan semacamnya, kemudian Bursh menutup dengan berdiri "Bersiaplah!"   

to be continued

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun