Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Jendela Kereta

30 September 2019   06:30 Diperbarui: 30 September 2019   06:33 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Free-Photos

Aku terlalu percaya dengan apa kata orang tentang negeriku, aku terlalu bangga, dan aku terlalu bodoh! Aku semakin tersungkur, membayangkan betapa bodohnya diri ini. Diri yang terlalu menganggap semuanya seolah baik--baik saja, menganggap semua orang punya bagian tersendiri dalam menjaga negeri ini. 

Aku terlalu menganggap bahwa sang waktu jugalah yang akan membereskan seluruh permasalahan di negeriku ini. Namun kenyataannya, aku terlalu bodoh untuk memahami apa yang aku sendiri pikirkan!

Air mukaku berubah, tak sesegar dan sesumringah pagi tadi. Aku terjerembab atas rasa salah yang mendalam, atas rasa apatis yang menyelimuti jiwaku, dan rasa tidak bertanggungjawab atas negeriku, bangsaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun