Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Operasi Sergap Serbu Bela Akhwat

30 Juni 2019   16:24 Diperbarui: 30 Juni 2019   16:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bale nampak bertepuk tangan, ia sudah menantikan momen dirinya akan beraksi "Siap, itu hati-hati juga informannya malah membocorkan rencana kita"

"Tenang kamerad, orang ini bisa dipercaya"

Tut tut tut tut terdengar suara notifikasi muncul di gawai Ivan. Ia lekas membaca, rupanya itu dari informan yang memberi tahu bahwa pelaku sudah akan berada di kosan. Dengan begitu Ivan segera mengakhir rapat, dan Bursh sebagai komodor KIMBERLI mewanti-wanti agar operasi ini berjalan sukses dan tanpa melukai pelaku. Lewat do'a bersama, tim kemudian dilepas untuk melancarkan aksinya.

Mereka berangkat menggunakan motor dan beberapa diantaranya berjalan beriringan. Sesampainya mereka di dekat lokasi penangkapan Ivan segera menginstruksikan para ikhwan mistis untuk tidak menunjukan gelagat aneh. Dari informan, Ivan diberi tahu bahwa pelaku sudah ada di dalam kosan, tepatnya di kamar nomor 5 di lantai 2. Oleh aba-aba dari Ivan tim penindak langsung menuju kamar pelaku.

Namun ketika mereka baru berjalan beberapa langkah, pelaku yang sudah dikenali tim penindak tiba-tiba muncul dari atas loteng, mereka yang berjumlah enam orang beradu pandang dengan pelaku beberapa saat. Mereka dan pelaku kaget bukan main, mungkin sama-sama tahu apa yang akan dilakukan. Apalagi pelaku langsung saja berlari masuk ke dalam kosan. Hal itu sontak membuat para tim penindak langsung berlari ke arah kosan. Bale juga memberi isyarat kepada Ivan "Pertahankan titik kabur, kita mau ke dalam!"

Gerbang langsung mereka buka dan segera naik ke lantai dua. Suara gaduh yang mereka buat menjadikan penghuni kosan lain kaget. Izal coba menenangkan dan memberi pengertian pada mereka. Di lantai bawah tiap gerbang di jaga oleh para ikhwan mistis lain. Setelah mencari, akhirnya ditemukan lah kamar nomor 5, tepat di dekat balkon.

"Buka pintunya!" Sentak Bale sambil mendorong pintu yang terkunci

"Dug dug dug!" Duls memukul-mukul pintu

Bursh datang sambil membawa toa "Anda sudah dikepung! Anda sudah dikepung!"

Pelaku masih tidak menggubris tindakan dari para ikhwan mistis. Ia masih mengunci diri. Padahal di luar, kamarnya bahkan kosannya sudah diduduki oleh para ikhwan mistis dari berbagai sudut.

"Anda tidak keluar, anak silat dan karate menyerang!" Ujar Bursh menakuti, namun ia masih juga mengunci diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun