Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Operasi Sergap Serbu Bela Akhwat

30 Juni 2019   16:24 Diperbarui: 30 Juni 2019   16:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Skeeze

Dengan pembagian yang dilakukan lewat otoritas Ivan sendiri. Bale agaknya cukup senang, ia ditempatkan di tim penindak yang tentu akan berhadapan langsung dengan si pelaku. Sementara Wahyu, Ical, dan Bursh ada di tim intelejen strategi bersama Ivan. Egi, Izal, dan yang sisanya berada di tim investigasi untuk mengorek identitas pelaku yang sampai saat ini masih samar.

Usai pertemuan yang disahkan oleh Bursh. Tim lalu dilepas untuk segera melakukan misi mereka. Sesuai kesepakatan, tujuan penyelesaian kasus ini adalah sampai sebelum maghrib. Tugas yang cukup singkat untuk kasus yang berat. Namun yang jelas para ikhwan mistis nyatanya menyanggupi misi yang berat tersebut. Mereka akan memanfaatkan waktu kurang lebih lima jam ini dengan sebaik-baiknya.

Mula-mula tim investigasi melakukan olah TKP di taman depan kampus. Sekitar satu jam lalu sudah terjadi tindakan yang mereka sangat sesalkan itu. Mereka menyisir taman dengan seksama dan teliti. Mou bahkan membawa kaca pembesar untuk sebisa mungkin menemukan fakta-fakta guna memperjelas kondisi kejadian dan identitas pelaku. Mereka menelisik ke setiap bangku yang ada disana. Karena menurut info dari Ivan, tempat kejadian tidak jauh dari dekat pohon mangga.

Lima belas menit pencarian akhirnya membuahkan hasil. Usaha Mou rupanya memberikan secercah harap tentang kondisi kejadian. Ia menemukan sebuah buku catatan bekas seminar yang sudah koyak. Seperti sudah digenggam erat. Darisana Mou menyimpulkan bisa saja ini merupakan alat yang digunakan pelaku untuk memukul korban. Sontak dengan pikiran itu Mou amat sedih jika harus membayangkan kejadian aslinya "Keparat!" gumam Mou dalam hati.

Mou mengamankan barang bukti kedalam plastik bersegel untuk nantinya diteliti lebih lanjut. Iman dan Vey yang juga ada dalam tim investigasi mulai memasang garis pembatas untuk mensterilkan TKP. Ada juga Babe, Izal dan Duls yang bertugas mengumpulkan informasi dari para saksi yang ada dilokasi untuk dimintai keterangannya. Disitulah identitas pelaku mulai juga bisa sedikit terungkap.

Selain di taman depan, tim investigasi lain yaitu Rey, Hito, Mada dan Roy juga menelusuri seantero kampus untuk melakukan hearing the clue, karena bisa saja ada obrolan-obrolan dari beberapa mahasiswa terkait perkara ini yang bisa diserap dan disadap informasinya. Mereka berkeliling ke kantin, ke gedung akademik, PKM sampai ke lapangan dan parkiran kampus. Sedikitnya dari penelusuran mereka diketahui fakta bahwa kejadian kekerasan ini sudah menjadi obrolan publik.

Lebih jauh ternyata info dari Iman dan Vey telah berhasil mengungkap banyak identitas pelaku. Ia benar mahasiswa baru, namanya saat ini belum diketahui, tinggi badannya sekitar 162 Cm dengan berat 55 Kg. Kulitnya kuning langsat, berkumis tipis dengan tahi lalat di sebelah kanan atas alisnya. Ia juga merupakan kader muda dari beberapa organisasi. Info itu segera mereka kirimkan ke tim intelejen strategi untuk ditelusuri lebih dalam.

Info dari tim investigasi yang sudah masuk ke meja tim intelejen yang digawangi Ivan segera ditindak lanjuti. Seperti info dari Iman yang langsung di crosscheck dengan data mahasiswa baru dan organisasi yang ia masuki. Mereka menjalin komunikasi dengan organisasi yang bersangkutan untuk bersama-sama mengusut kasus ini. Responnya positif, mereka mendapat restu dan pula ditambah akan diberi data jika diperlukan.

Selain itu tim intelejen juga menjalin kerjasama dengan pihak keamanan kampus untuk melihat CCTV yang ada guna mendalami kejadian pemukulan itu berlangsung. Dan lagi mereka juga menjalin kerjasama untuk membantu tim penindak menangkap pelaku pemukulan, diantaranya dengan komunitas karate, pencak silat dan kung-fu.

Dari usaha mencocokan data dari tim investigasi akhirnya pukul 15.10 barulah diketemukan identitas pelaku yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Oleh karena itu, selepas ashar tim dan mitra akan dikumpulkan untuk langsung menyusun strategi penangkapan. Selepas shalat ashar dan sejenak menyejukan hati, rapat untuk menyusun strategi penangkapan segera dimulai.

Ivan membuka pembicaraan "Oke para kamerad terimakasih atas usahanya sampai pada titik ini. Rapat sekarang tidak akan lama, karena menurut salah seorang informan, pelaku pada jam 16.30 akan pulang. Jadi sebelum itu perlu kita segera lakukan penangkapan" Ivan mengela napas "Baik, tim penindak mohon segera bersiap, dan ingat jangan bertindak diluar hukum, tim lain harap menjadi pengkondisi lapangan dan juga berjaga di beberapa titik manakala pelaku mencoba kabur. Dan sebagai informasi kita akan lakukan penangkapan di kos-kosan samping kampus, informan juga akan coba membantu kita mengkondisikannya" Ujar Ivan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun