Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Generasi Muda yang Berbudaya

2 April 2019   20:10 Diperbarui: 2 April 2019   20:31 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita menyadari bahwa peran pemuda kita tengah dikikis, semangat mereka tengah direduksi, dan suara mereka tengah coba dibungkam. Kini mereka tengah disibukan dengan dunia penuh kegalauan dan kebaperan. Maka tak heran sering kita lihat pemuda kita yang begitu hedonis, konsumtif, dan menjadi budak kapitalis. Mereka dijauhkan dari kodratnya, mereka dijauhkan dari budayanya.

Semangat idealis dan kerja keras menjadi ciri utama seorang pemuda. Sifat idealis inilah yang harusnya dapat membuat pemuda teguh pendirian, kokoh pemikiran, dan tegar memasang badan dalam melindungi dan melestarikan budaya. Sifat ini memang mulai meredup dalam sanubari para pemuda, oleh karenanya tentu kita harus memupuk dan menanamnya kembali, dalam rangka menjaga kelestarian budaya.

Kita tentu perlu membentengi akal dan hati pemuda dengan berbagai macam akhlak mulia. Kita harus membalas virus jahat yang menjangkit sebagian besar paradigma pemuda kita terhadap kebudayaan dengan vaksin yang dapat menjadi penawarnya. Kita harus melawan doktrin biadab yang ditanamkan kedalam pikiran pemuda kita dalam memahami kebudayaan dengan kembali "mencuci otak" pemuda kita dengan karakter yang berkebudayaan.

Pendidikan memegang peranan kunci dalam menyukseskan hubungan harmonis dan sinergis antara pemuda dan kebudayaan. Pendidikan mampu menjembatani sekaligus mengkonstruksi akal dan hati pemuda dalam upaya pengembangan karakter manusia yang berbudaya. Pendidikanlah yang menjadi "mak comblang" jalinan asmara pemuda pada kebudayaan.

Berawal dari pendidikan yang kontinu, konvergern, dan konsentrislah benih - benih cinta pemuda pada kebudayaan dipupuk. Berawal dari pendidikan yang humanislah regenerasi sosok - sosok pemuda yang kreatif dan inovatif tercipta. Melalui pendidikan yang berkebudayaan lahirlah sosok -- sosok pemuda yang mencintai dan menyayangi. Dengan begitu, maka marilah kita dengan bangga menyambut generasi muda kekinian yang berkebudayaan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun