"Wah HP gua lowbat nih, belum tau kabar"
"Sama HP saya juga kamerad Dede" Balas Mou.
Di tengah perbincangan singkat itu, ternyata pesanan mie ayam mereka sudah jadi. "Ini kang" Ujar penjual mie ayam sambil menenteng tiga porsi pesanan mereka. Tidak lama, mereka lantas bersama menyantap mie ayam itu dan melupakan soal pertemuan di selasar masjid. Dede sibuk menambahkan garam dan sambal, sedangkan Wahyu dan Mou saling bergantian menuangkan sedikit cuka. Aroma yang hadir dari mie ayam jelas membuat mereka tidak sabar untuk segera menghabiskannya.
Di tengah kenikmatan menyantap mie ayam, pikiran Dede akhirnya mulai terganggu akan pertemuan sore ini di selasar.
"Yu coba cek HP, apa mereka udah di lokasi?" Tanya Dede
"Bentar lah, HP gua di tas nih" Jawab Wahyu ketus
"Eh cepet lah, ini udah telat, kita izin aja telat dikit gitu"
"Iya telat aja, ini juga masih banyak mie nya" Tambah Mou
"Oke oke deh bentar" Balas Wahyu.
Dengan gerak malasnya, Wahyu mencoba mengambil tasnya, meraba setiap ruang dalam tasnya. Setelah ditemukan, Wahyu segera mengaktifkan Hpnya. "Welahdalah" Wahyu kaget bukan main. Ia bahkan hampir saja terpelanting dari kursinya. Keringat seketika membasahi sekujur tubuhnya, badannya terkulai lemas tak bertenaga. Dede dan Mou tentu kaget melihat reaksi dari Wahyu.
"Lah lah kenapa Yu?" Tanya Dede penuh kebingungan.