Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Babad Ikhwan Mistis, Kaum Proletar Menggalang Massa

12 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 12 Maret 2019   05:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Geralt

Semua menyoraki dengan riang, Izal, Iman, Setia, dan Mou tampak cair sekali dalam perkumpulan. Semua seperti sudah tahu sama tahu akan tujuan dan visi pergerakan ini akan dibawa kemana dan menyerang siapa. Singkatnya akhirnya setelah kemudian berdiskusi mengenai landasan, alasan, dan tujuan pergerakan mereka akhirnya sepakat untuk membentuk aliansi yang terdiri dari tujuh orang tadi.

Khusus untuk empat orang yang baru mereka mengisi formulir pendaftaran, dan surat setia kepada perkumpulan, dengan nota kesepahaman untuk saling menjaga dan mengayomi antar sesama kaum proletar. Terbentuknya aliansi ini jelas menjadikan poros kekuatan ikhwan proletar menjadi penting untuk di perhitungkan, selain basis massa bertambah, basis pengaruh pun jelas akan mengikutinya.

Desas-desus ini ternyata sampai pula ke telinga Bale dan Bursh, mereka rupanya membaca pesan ajakan dari Ical tadi dan langsung menguntit pergerakannya. Merasa terancam akan kudeta yang mungkin akan dilancarkan para kaum ikhwan pro, Bursh dan Bale langsung melaporkannya pada kaum Bro. "Gawat, waspada 01, Kudeta" Tegas Bale. Jelas hal ini semakin menambah kewaswasan dari kaum bro. Posisi mereka jelas terancam, hegemoninya mulai terusik.

Dari sinilah kemudian ikhwan bro juga tak ingin kalah pengaruh. Bersama Egi, Ivan dan Roy mereka pun berencana membuat propaganda tandingan. Berusaha merebut massa dan meluaskan ekspansi pengaruhnya. Keadaan ini tentu membuat perang urat syaraf antara kedua kaum ini makin memanas, dan dalam waktu dekat mungkin lontaran serangan pertama akan segera dilancarkan oleh salah satu pihak. Siapa yang memulainya ? Dan kapan tepatnya ? Entahlah, segera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun