Mohon tunggu...
Rahma Nurhamidah
Rahma Nurhamidah Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

asn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wujudkan Perikanan Berkelanjutan di Sulawesi Selatan

5 September 2024   10:30 Diperbarui: 5 September 2024   11:10 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahma Nurhamidah, SST 

Statistisi di BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Mewujudkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera. Indonesia termasuk negara maritim dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk diantaranya adalah Provinsi Sulawesi Selatan. Kekayaan komoditas perikanan di Sulawesi Selatan yang melimpah bermanfaat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional. Namun demikian, meskipun komoditas perikanan tangkap merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, keberadaannya akan punah apabila tidak dikelola secara tepat dan cermat. Kecenderungan yang terjadi adalah semua memiliki hak yang sama untuk menangkapnya (open access). Hal ini berpotensi pada pemanfaatan tangkap lebih (overfishing). Oleh sebab itu, sudah seharusnya pembangunan dan aktivitas perikanan nasional menerapkan kaidah-kaidah perikanan berkelanjutan. Lantas, apakah hal tersebut memungkinkan untuk dilakukan di tengah overfishing yang sudah terjadi saat ini?

Indonesia, Negara Maritim dengan Kekayaan Laut Melimpah

Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai yang panjang serta wilayah perairan dengan luas melebihi daratan atau terkenal dengan sebutan negara maritim.  Dilihat dari panjang garis pantainya, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Kanada. Panjang garis pantai Indonesia mencapai 54.716 kilometer atau hampir empat kali lipat lebih panjang dibandingkan Kanada yang mencapai 202.800 kilometer. Sementara itu, apabila dilihat dari luas wilayahnya, perbandingan luas wilayah perairan dan daratan cukup besar. Dari total laus wilayah Indonesia sebesar 5.180.083 km2, 71 persennya yaitu sebesar 3.257.483 km2 berupa perairan, sedangkan 29 persen sisanya merupakan wilayah daratan. Terlebih lagi, kemaritiman Indonesia didukung oleh  jumlah pulau yang mencapai 17.504 pulau serta membuat Indonesia berhasil meraih prestasi sebagai 15 besar negara maritim di dunia.  

Berlimpahnya kekayaan laut yang terdapat di Indonesia diikuti dengan besarnya potensi sumber daya dan jenis ikan seperti ikan pelagis besar dan kecil, ikan demersal, udang, lobster, cumi-cumi dan lainnya. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan perikanan tahun 2011 hingga 2016, potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia rata-rata mencapai 6,52 juta ton. Potensi sumber daya laut tersebut selanjutnya mengalami peningkatan dua kali lipat menjadi 12,01 juta ton pada tahun 2022 (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2022).

Potensi Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan

Salah satu provinsi yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang sangat melimpah adalah Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Panjang pantai Sulawesi Selatan sekitar 2.500 km dengan potensi sumber daya perikanan tangkap yang besar serta potensi perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Potensi perikanan  Sulawesi Selatan untuk daerah penangkapan 12 mil dari pantai sebesar 620.480 ton/ tahun dan 80.072 ton/ tahun untuk Zona Ekonomi Eklusif (ZEE). Potensi kelautan dan perikanan yang sangat melimpah mendukung hasil produksi perikanan tangkap yang mengalami peningkatan. Pada semester pertama 2021, produksi perikanan tangkap perairan umum tercatat sebanyak 19,45 ton, mengalami kenaikan sebanyak 4,76 ton dibandingkan semester pertama 2020 yang hanya mencapai 14,69 ton. Sama halnya dengan perairan umum, produksi perikanan tangkap ikan laut juga mengalami peningkatan sebesar 12,4 persen dengan nilai produksi sebesar 170,1 ton pada semester pertama 2021 dari semester pertama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 150,8 ton (Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, 2021).

Potensi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam Membentuk Perekonomian Sulawesi Selatan

Perekonomian Sulawesi Selatan triwulan III 2022 dibandingkan triwulan II 2022 tumbuh sebesar 4,16 persen. Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan mendominasi perekonomian Sulawesi Selatan dengan kontribusi sebesar 23,23 persen (BPS, 2022). Sepanjang tahun 2022, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan berturut-turut memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Sulawesi Selatan dengan rata-rata kontribusi di atas 20 persen (BPS, 2022).

Grafik 1. PDRB Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Serta Kontribusinya Terhadap PDRB Sulawesi Selatan Selama Tahun 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun