Kewajaran rasa muncul secara tiba tiba dan tidak ada salah sama sekali jika rasa muncul, karena itu sifat manusiawi.Kemunculan rasa tersebut yang memulai membangun kapal untuk berlayar.Namun jadilah kapten yang hebat yang dapat mengendalikan tujuan dari berlayar.
Tidak mudah untuk menjadi kapten
Pasti banyak halangan yang mengincar dari kejauhan ntah badai ataupun bocor pada sisi kapal.Namun tidak hanya kapten saja yang berperan, seseorang yang bersamanya akan berpengaruh juga terhadap arah kapal tersebut. Ntah kapal tersebut akan berlabuh atau tenggelam pastinya akan ada tujuan. Â Â
Tenggelam dalam arti abadi bersama selamanya atau menyerah sebelum sampai pada tujuannya.. ataupun hanya untuk berlabuh dan mencari lagi tujuan akhirnya, kita tidak akan tahu, kecuali 'KAPTEN' itu sendiri dan seseorang yang menemani nya
'Jika siap untuk singgah maka sungguh lah'Â
Hati seseorang bukan tempat ataupun wisata bermain ataupun tempat edukasi.Bukan kata bohong namun diluar sana juga ada seseorang dengan hati yang sangat lugu dan rawan. Apakah tega jika melihat air suci yang menetes dari mata seseorang? Hanya karena ulahmu.
Sadar diri dan siap diri menjadi point utama
Jika memang sudah siap untuk berlayarÂ
Jika belum siap dan sadar apakah kapal tersebut akan aman?
 Maka dari itu siapkan diri, mental, pikiran, tenaga, hati lebih dahulu.
Dalam setiap perjalanan pasti menemukan cerita berbeda antara lain pasti bertemu dengan namanya kesempatan, kesalahan, dan keikhlasan.Tiga hal tersebut dapat saling terkait dan terhubung dimana Saat terdapat kesempatan muncul sebuah kesalahan yang menghambat dan menutup kesempatan itu tersendiri, lalu bagaimana dengan keikhlasan? Hal itu menempati 2 peran yaitu peran untuk ikhlas sebagai memberi kesempatan lagi atau menjadi ikhlas untuk berhenti.
 Memang kecewa datangnya pasti akhir , namun untuk apa lagi memulai hal baru tetapi hal lama masih berdiri kokoh dan masih dapat terbangun lagi?. Mungkin itu adalah sebuah rasa sakit hati & kekecewaan yang telah dialami.
Namun pastinya rasa tersebut dapat terhalangi dan terobati. Ibarat kata pepatah "akulah pemberi luka dan akulah obatnya" Pepatah tersebut mewakili bagaimana Seseorang bersungguh sungguh untuk membangun dan melanjutkan apa yang telah dimulaI. Dengan Kapten yang tangguh dan seseorang yang menemani nya pasti tidak jauh dari kata " Selamat Sampai Tujuan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H