....triing, terdengar bunyi notifikasi pesan dari ponsel saya. Ternyata itu chat dari pengemudi Ojek online (Ojol) yang memberitahukan bahwa ia masih agak lama untuk sampai ke titik penjemputan dimana saya berada, karena terjebak kemacetan.
"kalau kaka buru-buru, bisa dicancel saja ya", tulis abang driver pada layanan chat di aplikasi Ojol tersebut. "ok, saya tunggu aja mas" balas saya. Penggalan percakapan tadi, menunjukkan bahwa fitur chat pada aplikasi tersebut membuat kita lebih mudah berkomunikasi dalam melakukan transaksi. Mungkin bagi anda yang sering menggunakannya, hal itu sudah biasa digunakan.
Namun, akhir-akhir ini salah satu aplikasi transportasi daring, "Gojek" sempat menjadi trending topic Twitter, seiring dengan munculnya seorang Wanita bernama Lady Nayoan yang membocorkan perselingkuhan suaminya, Rendy Kjaernett dengan Syahnaz Sadiqah, seorang selebritis yang juga adik kandung dari Raffi Ahmad.
Konon katanya, bukti perselingkuhan berupa chat mereka bukan melalui SMS, WA atau DM, tapi lewat fitur chat pada aplikasi Gojek. Loh kok bisa ya? ya pasti bisa lah. Â Apa pun mungkin bisa dijadikan cara bagi mereka yang memang berniat mengkhianati kepercayaan pasangannya, dengan dalih mencari kenyamanan tapi tidak pada tempatnya.
Sejak isu tersebut menyebar di dunia maya, banyak orang yang mungkin mencari-cari bagaimana cara agar bisa ngobrol lewat jalur chat pada aplikasi Gojek. Selain itu, tentu saja banyak yang tak menyangka hubungan pasangan selebritas Syahnaz dan Jeje Govinda yang terbilang adem ayem bisa diterpa isu perselingkuhan.
Namun perlu diingat, bahwa perselingkuhan tidak hanya terjadi karena faktor eksternal seperti media sosial atau aplikasi pesan saja. Perselingkuhan terjadi ketika seseorang secara sadar dan disengaja memutuskan untuk berkhianat terhadap pasangan mereka. Apa pun media atau cara yang digunakan, perselingkuhan akan terjadi jika niat tersebut sudah ada.
Dalam menghadapi ancaman perselingkuhan, penting bagi kita untuk menyadari bahwa kenyamanan dalam rumah tangga sendiri berperan krusial. Untuk itu, komunikasi yang baik dan saling terbuka merupakan fondasi penting dalam menciptakan kenyamanan tersebut.
Pasangan harus merasa aman untuk berbagi pikiran, perasaan, dan kebutuhan mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan. Dengan adanya komunikasi yang terbuka, kita dapat membangun kepercayaan yang kuat dan memecahkan masalah sebelum mereka berkembang menjadi pemicu perselingkuhan.
Saya bahkan pernah mendengar dalam suatu seminar parenting bahwa berumah tangga itu sekitar 70% nya adalah ngobrol. Tentu saja maksud pesan tersebut, ngobrol itu bukan harus dalam sehari penuh benar-benar 70% ngobrol yang tidak ada artinya. Menurut saya, mungkin maksudnya adalah dalam perjalanan rumah tangga, bahwa makna pernikahan itu adalah ketika membersamai satu sama lain harus saling terbuka, leluasa ngomong ke pasangan tentang isi kepala masing-masing.
Jika tidak ada komunikasi yang cukup, banyak aspek yang menjadi "sulit dijelaskan" atau "sulit dimengerti" dari pasangan, sehingga mengakibatkan munculnya kerenggangan dalam hubungan tersebut.