Mohon tunggu...
Rahman Tanjung
Rahman Tanjung Mohon Tunggu... Dosen - Widyaiswara / Dosen / Reviewer

Widyaiswara dan Dosen yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ayah Hebat, Haruskah Bisa Segalanya?

18 Juni 2023   21:50 Diperbarui: 21 Juni 2023   11:55 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ayah dan anak perempuannya, Ayah bermain gelembung sabun. (sumber: Pixabay/Bob Dmyt)

Apakah anda mengenal atau mengetahui seorang Wanita bernama Sonora Smart Dodd?

Bagi anda yang tahu tentang perayaan hari Ayah sedunia yang biasa diperingati pada minggu ketiga di bulan Juni, mungkin setidaknya pernah mendengar nama tersebut. 

Beliau adalah seorang Wanita dari Spokane, Washington yang merupakan tokoh yang menjadi sejarah dalam lahirnya peringatan hari Ayah sedunia atau world father's day

Pada laman situs LiveScience, sejarah Hari Ayah Sedunia di awali dengan kisah Sonora Smart Dodd pada bulan Mei 1909. 

Dodd mendengarkan pidato Hari Ibu di gereja dan terinspirasi untuk menetapkan sebuah hari khusus untuk ayahnya, William Jackson Smart yang merupakan seorang veteran Perang Sipil yang merawat Dodd dan lima saudara lainnya sendirian, setelah istrinya meninggal saat melahirkan.

Awalnya, Dodd ingin merayakan Hari Ayah Sedunia pada tanggal 5 Juni, yang bertepatan dengan ulang tahun ayahnya. 

Dia juga mengajukan petisi untuk mengakui hari tersebut sebagai hari libur di kotanya, tetapi upaya untuk mewujudkan keinginannya itu memakan waktu yang cukup lama. 

Pada akhirnya, Hari Ayah Sedunia pertama kali dirayakan pada tanggal 19 Juni 1910, sesuai dengan Konvensi Regional Spokane dan Biro Pengunjung.

Tahun ini perayaan hari Ayah sedunia jatuh pada hari Minggu, 18 Juni 2023.

Sejatinya, selain William Jackson Smart yang merupakan sosok Ayah hebat bagi Sonora Smart Dodd, tentunya masih banyak lagi sosok Ayah hebat lainnya.

Ayah merupakan figur yang dihormati, dicintai, dan diandalkan. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membimbing, melindungi, dan menyediakan dukungan tanpa batas bagi keluarga mereka. 

Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ayah hebat harus bisa segalanya?

Terkadang saya pernah merasakan sedikit minder ketika melihat Ayah-Ayah lain yang bisa memperbaiki mainan anaknya dengan baik, sedangkan saya tidak. 

Mungkin masih ada lagi hal-hal yang tidak bisa saya lakukan dengan baik, sedangkan sosok "Ayah lainnya" bisa. Apakah anda juga pernah merasakan hal yang demikian?

Saya rasa peran Ayah telah mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu. Di masa lalu, ayah mungkin dianggap sebagai tulang punggung keluarga yang tangguh dan bertanggung jawab secara finansial. 

Namun, peran Ayah telah berkembang menjadi lebih dari sekadar penyedia materi. Ayah masa kini juga diharapkan terlibat secara aktif dalam mendidik anak-anak mereka, merawat rumah tangga, dan memberikan dukungan emosional yang besar.

Tuntutan ini pada Ayah modern sering kali memunculkan pertanyaan dan ekspektasi yang tinggi. Apakah Ayah harus menjadi ahli dalam mengganti popok, memasak makan malam, memperbaiki kerusakan rumah, dan sekaligus menjadi pencari nafkah yang sukses? Apakah Ayah harus sempurna dalam setiap perannya?

Penting untuk diingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap individu memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing, termasuk Ayah. Mengharapkan Ayah untuk bisa segalanya secara sempurna dapat menciptakan beban yang berat dan tidak realistis.

Alih-alih mengevaluasi apakah Ayah harus bisa segalanya, penting untuk menghargai kontribusi dan upaya yang mereka berikan. 

Ayah hebat bukanlah tentang keahlian atau kemampuan yang dimiliki, tetapi tentang komitmen, kasih sayang, dan keteladanan yang mereka tunjukkan kepada keluarga mereka.

Seorang Ayah menuntut anaknya di tepi pantai (Sumber: pexels.com/Tatiana Syrikova)
Seorang Ayah menuntut anaknya di tepi pantai (Sumber: pexels.com/Tatiana Syrikova)

Seorang Ayah hebat adalah seseorang yang berusaha menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya, mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, empati, dan tanggung jawab. 

Mereka hadir untuk mendengarkan, memberikan dukungan emosional, dan menjadi tempat perlindungan bagi keluarga mereka.

Meskipun Ayah hebat mungkin tidak sempurna dalam semua hal, mereka terus belajar dan berusaha menjadi lebih baik setiap hari. 

Mereka mungkin tidak tahu bagaimana memasak makanan enak, tetapi mereka akan mencoba sebaik mungkin untuk memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada keluarga mereka. 

Mungkin mereka tidak pandai memperbaiki segala kerusakan rumah, tetapi mereka akan berusaha memperbaiki sesuatu yang rusak agar keluarganya nyaman.

Jadi, Ayah hebat tidak harus bisa segalanya. Ayah hebat adalah orang yang berkomitmen untuk menjadi pendukung, pelindung, dan pendidik bagi keluarga mereka. 

Itu adalah sumber inspirasi yang memberikan cinta tanpa syarat kepada anak-anak mereka. Mereka hadir dalam kehidupan anak-anak mereka, membangun ikatan yang kuat, dan memberikan dorongan yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.

Dalam Al-qur'an, Surat Luqman ayat 13-19, menekankan pentingnya peran seorang Ayah sebagai pemimpin dan pendidik bagi anaknya. Dimana Ayah tidak boleh mengabaikan tanggung jawab pendidikan anak-anaknya dengan hanya mengandalkan ibu dan sekolah. 

Anak-anak membutuhkan kehadiran ayah dalam proses perkembangan mereka yang tidak bisa digantikan oleh siapapun.

Walaupun saya sendiri tidak pernah merayakan secara khusus Hari Ayah Sedunia ini, tetapi mari kita jadikan hal ini sebagai momentum untuk selalu mengingat sosok Ayah, dengan menghargai dan menghormati peran penting yang mereka mainkan dalam hidup kita dan juga berusaha untuk menjadi Ayah hebat bagi anak-anaknya sesuai dengan kemampuannya.

Saling melengkapi dalam keluarga adalah kunci, di mana setiap anggota dapat membantu dan mendukung satu sama lain. Ingatlah, tidak ada Ayah yang sempurna, tetapi mereka semua berusaha menjadi yang terbaik untuk keluarganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun