Mohon tunggu...
Rahman Saputra
Rahman Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi main game

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Optimalisasi Instrumen Keuangan Publik Islam untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

14 Januari 2025   03:41 Diperbarui: 14 Januari 2025   03:41 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimensi Ekonomi

Melalui zakat dan wakaf, pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk mendukung sektor-sektor produktif seperti usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan memberikan pembiayaan berbasis syariah tanpa bunga, UKM dapat berkembang dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, sukuk dapat digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dimensi Sosial

Zakat dan wakaf memiliki dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan sosial. Dana zakat dapat digunakan untuk program pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Wakaf, terutama wakaf produktif, dapat mendanai pembangunan fasilitas publik yang berkelanjutan seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat tinggal bagi masyarakat miskin.

Dimensi Lingkungan

Keuangan publik Islam juga dapat mendukung proyek-proyek yang berorientasi pada pelestarian lingkungan. Green sukuk, misalnya, telah digunakan untuk membiayai proyek-proyek energi terbarukan dan mitigasi perubahan iklim. Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menerbitkan green sukuk, menjadikannya sebagai instrumen strategis dalam mencapai target pengurangan emisi karbon.

Tantangan dalam Optimalisasi Keuangan Publik Islam di Indonesia

Meskipun memiliki potensi besar, optimalisasi instrumen keuangan publik Islam di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan:

Kurangnya Literasi dan Kesadaran

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih kurang memahami potensi zakat, wakaf, dan sukuk dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Hal ini memengaruhi partisipasi masyarakat dalam mendukung instrumen-instrumen tersebut.

Kapasitas Lembaga Pengelola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun