Mohon tunggu...
Rahman Rahman
Rahman Rahman Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

saya suka main sepak bolah,dan olah raga lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Ekonomi di Indonesia

17 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 17 Mei 2023   20:08 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERBAIKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI

Indonesia memiliki potensi untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, angka kemiskinan, kesenjangan sosial, dan pengangguran juga tinggi. Berbagai kegiatan ekonomi, termasuk kemiskinan dan pengangguran, akan terpengaruh oleh hal ini.

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN IMPOR

Tingkat impor Indonesia masih tinggi karena hasil panen di sektor pertanian dan peternakan semakin rendah, sementara pertumbuhan penduduk terus meningkat. Pengangkutan barang dari satu negara ke negara lain dikenal sebagai impor. Proses impor mengidentifikasikan strategi untuk mencapai barak negara. Nilai impor Indonesia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Sehingga harus diminimalisir untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

DAYA BELI STAGNAN

Hari stagnasi secara umum dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga, kualitas, dan kuantitas produk, serta produk lain yang dikonsumsi. Inflasi turut melindungi aset yang paling berharga pada hari itu. Pertama, ada suku bunga pinjaman yang terkait, yang berarti bahwa praktik hukum di Amerika Serikat jelas sulit.

RENDAHNYA DAYA SAING

Sejak awal sepuluh tahun terakhir, Indonesia sebagai negara investasi telah mengalami kesulitan. Selain itu, jumlah perusahaan di Indonesia juga mulai berkurang. Dalam kedua kasus tersebut, hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan antarmasyarakat atau antarperusahaan dalam proses memperoleh barang yang dimaksud.

KETIDAKSIAPAN DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 

Ketika menerapkan Revolusi Industri 4.0, pertimbangan yang paling penting, seperti skala prioritas, diperhitungkan. Sebagai hasil dari Internet of Things (IoT) dan pengurangan infrastruktur khusus industri lainnya, ekonomi Indonesia juga diuntungkan.

INKONSISTENSI KEBIJAKAN SUBSIDI ENERGI

Pada dekade sebelumnya, subsidi energi digunakan untuk membantu perekonomian Indonesia secara besar-besaran. Akibatnya, masyarakat memiliki tingkat sasaran yang lebih rendah dalam hal membayar barang dan jasa yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi.

RENDAHNYA KINERJA PAJAK

Selain itu, pendapatan berbasis pajak dari masyarakat juga mengalami penurunan. Rasio PDB (Produk Domestik Bruto) terhadap utang juga mengalami peningkatan. Akibatnya, prevalensi bunga utang di kalangan karyawan secara signifikan lebih rendah daripada sebelumnya.

PERMASALAHAN DANA DESA 

Alokasi dana desa harus diselesaikan tepat waktu. Demikian pula dengan proporsi dana desa yang ditransfer ke daerah. Karena itu, peningkatan dana desa harus berbanding lurus dengan peningkatan indikator sosial di pedesaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun