[caption id="attachment_350859" align="aligncenter" width="547" caption="Sumber: viva.co.id"][/caption]
Pagi tadi, sembari menikmati segelas kopi buatan isteri tercinta, plus menyeruput cemilan ringan. Sayapun menyempatkan diri mencari inspirasi pagi sejenak dengan berselancar di dunia maya. Berita menohok datang dari viva.co.id, ketika saya sempat menyimak suguhan informasinya tentang seorang wanita cantik yang piawai memanfaatkan momentum valentine, dengan melelang kencan demi untuk amal.
Bermula dari Karen Danczuk, yang merupakan anggota dewan dari partai buruh di Inggris membuat sebuah tawaran heboh dalam bentuk lelang kencan online. Bagi pria beruntung dengan penawaran tertinggi akan mendapatkan layanan special kencan semalam suntuk, di malam valentine. “Baru saja teringat bahwa ini adalah hari Sabtu Valentine! Hmmm haruskah Saya menawarkan kencan semalam bagi satu orang beruntung untuk acara amal??”.
Demikian tulis Karen dalam sebuah akun twitternya. Alhasil, berbagai respon pun bermunculan. Tawaran lelang dari berbagai “pasien” berdatangan. Bahkan ironisnya, dari pens-nya di twitter ada yang berujar: “Kedengarannya seperti ide yang bagus, karena selain itu untuk sebuah tujuan yang baik.” Karen pun mengunggah berbagai foto seksinya di dunia maya, tak ayal dalam waktu singkat dirinya berhasil menjaring lebih dari 30.000 follower
Dunia semakin edan, itulah faktanya. Berbagai macam cara orang menarik popularitas. Ada yang masih memperhatikan rambu-rambu etika, namun tak jarang ada pula yang terbilang kebablas yang penting kesohor. Mencari popularitas tentu bukanlah sesuatu yang haram. Tapi menghalalkan segala cara dan menggunakan jalur instan, seringkali juga hasilnya instan dan justru menjadi boomerang yang kerap harus di tebus dengan harga lebih mahal.
Lagi pula, untuk suatu tujuan yang lebih baik, harus dimulai dari yang baik pula. Bagaimana mungkin air yang keruh di hulu bisa jadi jernih di hilir? Jalan terbaik untuk meraih popularitas, adalah dengan torehan prestasi fantastik yang positif. Dan prestasi fantastik hanya bisa diraih jika bertengger diatas talent dan Passion, yang terus diasah dan bertumbuh dengan menikmati proses.
So, mari temukan kemampuan unggul kita lalu mengasahnya, sebab itulah modal terbaik pemberian Tuhan yang kelak mengalahkan segalanya. Jangan jadi orang “INSTANT” yang suka jalur pintas semata, tapi jadilah orang “INTAN” yang sukses karena Proses.” Tak ada yang lebih baik selain menikmati keberhasilan diatas usaha yang terikhtiarkan dibalik perjuangan dan kesungguhan. Lebih stabil, lebih langgeng, dan juga lebih aman menikmatinya. Percayalah…! So, Mari bentengi diri dan anak kita dari mental hedonis yang fatamorgana.
Terima Kasih Semoga Manfaat
Rahman Patiwi
Praktisi Parenting-Pendidikan
Related Posts:
Mengintip Rumus Gila Belajar Einstein
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H