Mohon tunggu...
Rahman Hidayat
Rahman Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Sang Playmaker

Saya berdiri untuk kebebasan berekspresi, melakukan apa yang saya yakini, dan pergi menjemput mimpi-mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Posisi Duduk Menentukan Prestasi Siswa

4 Maret 2013   09:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:21 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencoba flash back ke masa-masa SMA. Masa-masa sekolah yang penuh warna dan makna. Dulu sewaktu SMA saya mempunyai seorang teman yang cukup rajin sekali. Dia selalu berangkat lebih pagi dari pada siswa yang lainya. Namun yang membuat saya heran adalah walaupun dia berangkatnya paling pagi tetapi dia lebih memilih untuk duduk di bangku paling belakang. Dia sama sekali tidak mau duduk di bangku paling depan.

Karena merasa heran dan penasaran, sayapun mencoba bertanya kepada teman saya tersebut mengenai alasan dia berangkat sekolah paling pagi dan memilih duduk di bangku paling belakang. Dan ternyata jawaban dia sangat simpel. Dia memilih duduk di bangku paling belakang karena posisi duduk itu menentukan prestasi. Orang kalau mau punya prestasi bagus kata dia harus duduk di bangku paling belakang. Bangku paling belakang adalah bangku paling aman dan strategis. Kalau duduk di bangku paling belakang kata teman saya itu jarang sekali mendapatkan pengawasan dari guru. Sehingga kalau sedang ujian bisa nyontek tanpa harus ketahuan.

Dengan begitu maka nilai ujianpun akan bagus dan prestasipun juga mentereng. Terbukti teman saya yang satu ini jarang sekali remidi dan prestasinya cenderung memuaskan.

Hayo buat para guru harus hati-hati yah dengan strategi negatif yang pernah diperagkan oleh teman saya dulu sewaktu masih duduk di bangku SMA. Mungkin dari sekian banyak siswa kita ada sebagian yang menganut aliran seperti itu. Sehingga guru harus berfikir cerdas kalau tidak mau dibodohi sama siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun