Mohon tunggu...
Rahman Luhur Permadi
Rahman Luhur Permadi Mohon Tunggu... Lainnya - Ogenki desu ka

Konnichiwa mina san

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantian

25 Desember 2020   21:42 Diperbarui: 25 Desember 2020   21:55 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal berpandangan terasa sunyi

Hanya suara angin yang berani mengalir

Namun sejatinya diri ingin mengawali

Barisan kata yang terbelenggu kekhawatiran

Perlahan dinding kesunyian pun hilang

Tanpa kusadari lenyap tiada berbunyi

Sirna tiada nampak

Keceriaan pun menghampiri insan

Namun kebahagiaan indah itu hilang ditelan jarak

Yang merajut asa tuk jumpa

Penantian itu pun kudamba

Dalam doa dan harapan sesungguhnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun