Terakhir kali Arsenal memenangkan trofi Liga Inggris adalah 21 tahun yang lalu. Tepatnya pada musim 2003-2004 dimana Arsenal berhasil memenangkan Liga Inggris tanpa pernah kalah satu kalipun. Musim yang kemudian disebut sebagai The Invincible sekaligus kali terakhir Meriam London meraih juara Liga Inggris.Â
Kendati demikian, setelah lebih dari 20 tahun puasa gelar, dahaga itu hampir terpuaskan di musim 2023-2024. Sayang, hal itu harus kembali dipendam karena sekali lagi, Arsenal harus legowo menyerahkan Trofi Liga Inggris kepada Manchester City.
Salah satu titik yang menjadi sorotan dari keseluruhan squad Arsenal adalah rapuhnya sisi kiri pertahanan yang biasa diserahkan kepada Zichenko dan Kiwior secara bergantian. Oleh karenanya, kabar intens mengenai transfer pemain bertahan Bologna, Riccardo Calafiori ke klub London sungguh membawa angin segar. Kenapa? Berikut penjelasannya.Â
Statistik Riccardo Calafiori
Pemain Bertahan yang Versatile
Melihat statistik yang dicatat Transfermarkt, Calafiori bermain sebagai LB di 49 pertandingan. Menciptakan 5 gol dan 5 assist. Tercatat juga 43 pertandingan dilakoni pemain bertahan Italia itu di posisi Bek Tengah, mencatatkan 3 gol dan 5 assist.
Statistik data menunjukkan bahwa Calafiori adalah pemain bertahan yang versatile dan bisa mengisi banyak tempat di lini belakang The Gunners.Â
Kaki kiri dominan juga membuat Calafiori sebagai pemain bertahan memiliki keunggulan ball control dan ruang umpan dibandingkan pemain bertahan dengan kaki kanan dominan. Sebuah komposisi yang tepat bagi lini belakang Arsenal.Â
Ball Control yang Ciamik dan Bisa Mendorong Bola ke Lini Depan
Selain itu, kepiawaian Calafiori mengolah bola bisa disaksikan dari assistnya kepada Zaccagni ketika Gli Azzurri melawan Kroasia di Euro 2024. Assist penting yang memberikan asa kepada Italia melenggang dari fase group. Meski kemudian harus pulang usai dikalahkan Swiss 2-0 di babak 16 besar.
Cocok dengan Skema Taktik Arteta
Dengan statistik dan gaya mainnya, Calafiori bisa masuk dengan baik dalam skema Arteta. Selama musim 2023-2024, Arteta banyak melakukan rotasi di bagian kiri dengan Kiwior, Tomiyasu, dan Zichenko. Sementara itu, bagian tengah tidak tergantikan dengan adanya dua tembok kokoh Gabriel dan Saliba.Â