Mohon tunggu...
Rahman Kamal
Rahman Kamal Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance Graphic Designer and Social Media Marketing Expert

Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sharing Seputar Profesi Editor Bareng Cak Kaji Jatim: Dibayar untuk Cari Kesalahan

31 Mei 2024   07:23 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:31 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Gimana mengenalkan profesi editor ke anak-anak Gen Z karena kayanya anak muda kurang familier ya?

Salah satunya ya lewat acara IG Live atas inisiatif Cak Kaji ini. Anak-anak zaman now akrab dengan apa pun yang berbasis digital, kalau bisa diadakan acara lebih sering, yakni sharing seputar profesi editor yang kurang populer karena berada di balik meja. Akan lebih menarik misalnya lewat zoom atau kulwap dengan latihan editing sekaligus.

 Apa syarat yg kudu dipenuhi untuk jadi editor yang baik? Mungkin ada buku yang direkomendasikan?

  • Menguasai ejaan 
  • Menguasai tata bahasa
  • Bersahabat dengan kamus dan Tesaurus
  • Punya communication skill yang mumpuni, untuk menjalin hubungan baik dengan penulis atau calon penulis, juga berkomunikasi dengan pembaca
  • Kejelian untuk membaca kebutuhan pasar
  • Bisa berbahagia asing (minimal bahasa Inggris)
  • Punya kepekaan bahasa untuk mengemas atau mengolah naskah
  • Berwawasan luas (baca buku, nonton film, baca berita, dll.)
  • Punya kemampuan menulis

 Bocoran soal fee atau rate pekerjaan editing?

Secara umum sama dengan pekerjaan lain. Kalau editor inhouse ya mengikuti kebijakan penerbit soal gaji bulanan. Kalau konteksnya kerja freelance, biasanya dihitung per halaman. Misalnya Rp15.000 per halaman A4 spasi ganda, atau ada juga yang menggunakan standar per karakter, misalnya Rp10 per karakter, termasuk tanda baca. Bisa juga pakai harga borongan, sesuai kesepakatan dengan penulis.

 Prospek kerja editor di era sekarang seperti apa? 

Melihat fenomena saat ini, harus diakui prospeknya tidak terlalu menggembirakan. Setidaknya penulis jauh lebih terkenal dibanding editor yang membantu naskahnya menjadi bagus. Beda dengan masa dulu ketika HB Yassin begitu disegani karena melahirkan banyak penulis.


Namun, optimisme tetap ada karena penulis dan editor hakikatnya adalah mitra. Sehingga keduanya saling membutuhkan demi mewujudkan buku yang bergizi dan bermanfaat bagi pembaca, itulah poin utamanya. Kolaborasi!

 Bisa share tips buat dapetin klien/job editing?

Mungkin klise, bisa dimulai dengan berlatih menyunting teks-teks pendek. Kalau sudah punya portofolio, contoh-contoh itu yang kita tunjukkan kepada penerbit yang kita lamar.


Jika ada kesempatan berkontribusi sebagai editor lepas, misalnya untuk komunitas atau lembaga sosial, coba ambil. Lakukan yang terbaik, konsultasikan dengan teman yang punya profesi serupa. Andil kecil ini bisa menambah kredit dan jam terbang yang berpotensi membuka peluang rezeki lewat jalur silaturahmi.


Ya, bangun hubungan baik dengan semangat bersilaturahmi. Kita tak pernah tahu ternyata peluang rezeki muncul dari perkenalan atau hubungan baik yang terjaga. Seperti saya yang pernah menerima job editing untuk tugas akhir seorang polisi di Lemhanas. Meskipun nama saya tidak ditulis sebagai editor, saya gembira ikut membantunya bisa lulus. 


Menurut penuturan kenalan itu, tugas akhir ini selalu ditolak saat diajukan kepada dosen pembimbing. Begitu saya bantu penyajian dari segi bahasa, bab demi bab pun lancar di-ACC sampai akhirnya tuntas dan lulus. Ikut senang tentu saja. Berawal dari silaturahmi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun