Mohon tunggu...
Rahman Kamal
Rahman Kamal Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance Graphic Designer and Social Media Marketing Expert

Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Maksimalkan Ramadanmu dengan Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi Selama Berpuasa

28 Maret 2024   11:39 Diperbarui: 28 Maret 2024   11:43 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadan adalah bulan suci, penuh ampunan dan penghapusan dosa bagi seluruh ummatNya. Di bulan ini juga, segenap muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Menahan lapar dari terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Selain menahan lapar dan haus, saat berpuasa kita juga dianjurkan untuk menghindari berbagai material dari luar masuk ke dalam tubuh melalui bagian manapun. Misalnya, saat berkumur atau sikat gigi.

Hal itu, tak jarang menjadi kekhawatiran orang-orang karena kegiatan seperti sikat gigi dan berkumur melibatkan memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Kekhawatiran dan keraguan itu akhirnya membuat banyak muslim memilih untuk tidak menyikat gigi dan berkumur selama berpuasa. Hal itu tentu bisa menyebabkan bau mulutnya terasa lebih menyengat. 

Ahmad Zarkasih dalam bukunya berjudul Bekal Ramadhan mengatakan bau mulut yang dipandang oleh manusia sebagai bau yang kurang sedap justru dipandang oleh Allah sebagai sebuah keutamaan.

Ini berdasarkan salah satu hadits shahih. Rasulullah SAW bersabda,

"Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi," (HR Muslim).

Persoalan bau mulut ini juga dijelaskan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

"Demi Zat yang berkuasa atas nyawaku, sungguh bau mulut orang puasa itu lebih wangi menurut Allah daripada bau misik."

Namun, dari hadits ini ada beberapa orang yang salah memaknainya. Karena disebutkan bau mulut orang berpuasa lebih wangi daripada bau minyak misik, beberapa orang mengira yang menjadi patokan adalah bau mulutnya. 

Sehingga, tidak perlu untuk membersihkan mulutnya ketika berpuasa. Sebab, mereka menganggap semakin bau mulutnya maka akan semakin wangi seperti wangi misik menurut Allah.

Sebagai muslim yang taat, kita perlu tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Karena, kebersihan itu adalah sebagian dari iman (Annadhofatu Minal Iman). Oleh karenanya, menggosok gigi dan menjaga kesehatan gigi serta mulut juga tetap harus dilakukan oleh seorang muslim selama Ramadan. 

Lalu, bagaimana anjuran berkumur dan sikat gigi saat puasa? Berikut beberapa anjuran yang bisa dijadikan bahan rujukan bersama tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan berkumur dan menyikat gigi selama berpuasa. 

Hukum Berkumur dan Menyikat Gigi Selama Berpuasa

Menyikat gigi ketika berpuasa.(Foto: PhotoMIX Company/Pexels)
Menyikat gigi ketika berpuasa.(Foto: PhotoMIX Company/Pexels)

Mengutip dari NU Online, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain, menjelaskan bahwa berkumur dan sikat gigi ketika puasa hukumnya makruh.

: Artinya, "Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zhuhur," (Lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi'in, Cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).

Penjelasan lain disampaikan oleh Imam Nawawi dalam al-Majmu', syarah al-Muhadzdzab. Kehati-hatian tatkala sikat gigi harus diperhatikan, sebab jika ada material yang masuk ke tenggorokan, baik air, pasta gigi, atau bulu dari sikat gigi, maka puasanya batal. Meskipun dilakukan tanpa sengaja.

Artinya: Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu', Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)   

Kiat Berkumur dan Menyikat Gigi Selama Puasa

Lalu, bagaimana solusinya? Bagi orang yang berpuasa, demi kehati-hatian hendaknya menggosok gigi dahulu sebelum waktu imsak tiba. 

Ketika sudah masuk waktu siang hari, cukup gosok gigi dengan kayu siwak (arok) atau dengan sikat gigi tanpa menggunakan pasta. 

Sementara anjuran berkumur kala puasa adalah menghindari berkumur dengan berlebihan (al-mubalaghah). Bersungguh-sungguh maksudnya berkumur terlalu kencang atau terlalu banyak. Hal ini karena adanya kekhawatiran akan membatalkan puasanya.  

Kesimpulannya, boleh berkumur saat puasa, baik ketika berwudhu maupun sikat gigi, namun jangan sampai ada air yang tertelan karena akan membatalkan puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun