Mohon tunggu...
Rahman Kamal
Rahman Kamal Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance Graphic Designer and Social Media Marketing Expert

Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

"Aku Ini Binatang Jalang", Sebuah Memorabilia untuk Chairil Anwar Kita

9 Januari 2024   07:58 Diperbarui: 9 Januari 2024   08:00 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Aku Ini Binatang Jalang" dan pembatas bukunya.(Dokumen Pribadi/Miftahorrahman)

Salah satu puisi Chairil Anwar yang hingga kini digandrungi oleh masyarakat Indonesia adalah puisi berjudul "Aku", dari puisi tersebut ia seolah menceritakan bahwa dirinya ingin hidup seribu tahun lagi. Namun, hal itu justru tidak sesuai dengan ekspektasinya dikarenakan Chairil Anwar meninggal dalam usia yang masih sangat muda yaitu 27 tahun. 

Puisi berjudul Aku/Semangat karya Chairil Anwar yang dikenal hingga hari ini.(Dokumen Pribadi/Miftahorrahman)
Puisi berjudul Aku/Semangat karya Chairil Anwar yang dikenal hingga hari ini.(Dokumen Pribadi/Miftahorrahman)

Puisi tersebut ditulis enam tahun sebelum ia meninggal dunia. Jasadnya dimakamkan di Karet, yang disebutnya sebagai "daerah y.a.d." dalam "Yang Terampas dan Yang Putus" sajak yang ditulisnya beberapa waktu menjelang kematiannya pada tahun 1949.

Meskipun saat ini Chairil Anwar telah tiada namun sajak-sajaknya yang begitu indah masih hidup dan dikenal. Karya-karyanya masih hidup ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Dalam hidupnya yang singkat, Chairil Anwar telah menghasilkan puisi yang akan terus hidup seribu tahun lagi.

Kelebihan dan Kekurangan:

Kelebihan Buku


Sajak-sajak Chairil Anwar yang  sederhana tanpa terlalu banyak hiasan dikemas begitu menarik dalam buku ini. Dibawakan secara kronologis untuk membuat pembaca memahami perjalanan dan perkembangan sajak penyair muda ini. Pengemasan secara sederhana itu, membuat pembaca dapat mengimaji sajak-sajak yang disusun oleh Chairil Anwar.

Kekurangan Buku

Dibawakan secara kronologis, buku ini membawakan kumpulan lengkap sajak-sajak Chairil Anwar sepanjang hidupnya. Sebagai pembaca awam, diperlukan beberapa referensi dan pembacaan berulang untuk memahami sajak-sajak Chairil Anwar. Beruntung, pengantar kecil dari editor serta penutup dari Sapardi Djoko Damono memberikan banyak referensi sekaligus pandangan atas sajak-sajak yang dituliskan oleh Chairil Anwar.

Kesimpulan

Buku
Buku "Aku Ini Binatang Jalang" dan pembatas bukunya.(Dokumen Pribadi/Miftahorrahman)

Koleksi sajak "Aku ini Binatang Jalang" karya Chairil Anwar secara menarik berhasil mengkompilasi sajak-sajak penyair besar Indonesia ini dalam sebuah buku yang cukup padat. Berisi juga pengantar dan penutup yang sangat membantu pembaca memahami pergolakan Chairil Anwar dalam karya-karyanya. Sebuah memorabilia indah untuk binatang jalang yang mendamba hidup seribu tahun lagi.

Detail Buku "Aku Ini Binatang Jalang - Chairil Anwar"

  • Judul: Aku Ini Binatang Jalang
  • Penulis: Chairil Anwar
  • Editor: Pamusuk Eneste
  • Tebal: 131 Halaman
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
  • Terbitan Pertama: Maret 1986
  • Edisi yang direview: Cetakan ketiga puluh tiga, November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun