Mohon tunggu...
Rahmanizar Effendi
Rahmanizar Effendi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sedang belajar menjadi istri dan ibu yang baik

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Aku Anak ASI Lho!

18 Juli 2013   14:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:22 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_276000" align="aligncenter" width="571" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption]

Pada tahun 2004, ketika saya melahirkan si sulung, ASI belum gencar-gencarnya dikampanyekan seperti saat ini. Karena ini kali pertama saya memiliki anak, maka saya banyak membaca artikel mengenai ibu dan anak. Nah, pada suatu  ketika saya membaca artikel mengenai ASI eksklusif yang didalamnya memuat paparan mengenai manfaat ASI dan saran dari pakar ASI yang menjadi nara sumber yaitu  dr. Utami Rusli untuk memberikan ASI saja selama 6 bulan. Sejak saat itu saya mulai sourcing mengenai ASI. Bagaimana cara pemompaanya dengan manual atau dengan alat, cara penyimpanannya dan bisa berapa lama disimpan di lemari pendingin atau didalam freezer.

Karena saya bekerja, maka saya harus memberikan ASIP sebagai ganti ASI yang diminum langsung bayi dari payudara. Seminggu sebelum masuk kerja, saya mulai memompa ASI. Saya tidak menggunakan alat untuk memeras ASI, tapi saya menggunakan tangan atau manual. Mulanya agak kesulitan, tapi lama-lama jadi terbiasa. Keuntungan menggunakan tangan yaitu bentuk payudara tidak jelek dan juga tidak sakit seperti menggunakan pompa atau disebut juga breast pump. Syukurlah, saya mendapatkan 7 kantong ASIP ketika saya mulai kerja, cukup untuk beberapa hari.

Hal kedua yang saya lakukan dalam rangka persiapan pemberian ASIP kepada anak saya yaitu training ke pengasuh dan ibu mertua, karena mereka berdua belum mengerti, maka saya agak kesulitan menjelaskan kepada mereka. Ibu mertua juga agak kurang setuju karena katanya agak ribet, tapi saya tetap ngotot. Sehari sebelum ditinggal, anak saya diberikan ASIP sebagai percobaan. Eh, ternyata dia tidak mau ngedot dari botol. Botolnya malah digigit-gigit, tidak mau diisapnya. Wah, saya jadi bingung nih. Bagaimana ya caranya agar dia mau minum ASIP dari botol, karena umurnya kan masih 3 bulan, tidak mungkin saya berikan ASIP dari gelas.

Lalu, saya cari lagi artikel mengenai hal ini, ternyata anak saya "bingung puting" istilah bayi yang tidak mau ngedot dari botol karena sudah keasyikan menyusu dari payudara ibunya langsung. Jadi, seharusnya sebelumnya si bayi diajari menyusu dari botol, tapi bukan susu formula ya tapi ASIP.  Begitu juga kalau si bayi sejak awal menyusu dari botol, maka dia tidak akan mau menyusu dari payudara ibu.

Karena tekad saya sudah bulat mau memberikan ASI eksklusif 6 bulan kepada anak, maka saya menyuruh pengasuh untuk memberikan ASIP dengan sendok jika saya sudah mulai bekerja. Pokoknya cara apapun agar anak saya minum susu. Pada hari ke-2 saya bekerja, anak saya sudah mau ngedot dari botol, syukurlah. Mungkin karena anak laki-laki, maka nafsu makannya tinggi sekali, karena sudah haus sekali dia langsung mau ngedot dari botol. Pengasuh sudah tidak perlu lagi menggunakan sendok di hari-hari berikutnya.

Pencairan ASIP

Cara pencairan ASIP dari lemari pendingin atau freezer sangat mudah. Ambil botol yang berisi ASIP dari kulkas, lalu rendam didalam air panas, jangan direbus! Pemberian ASIP juga didahulukan yang bernomor muda atau bertanggal muda, tergantung bagaimana Anda menamai ASIP. Sistemnya FIFO (First In First Out), yang duluan diperas, lebih dulu dikasih ke bayi. Setelah direndam dan suhunya sudah hangat, bisa diberikan ke bayi. Hebatnya, walaupun diperas lalu dibekukan, tidak mengurangi sama sekali komposisi ASI, sama seperti minum langsung dari payudara ibu.

Ketiga anak saya, saya berikan ASIP walaupun tidak full 6 bulan eksklusif semua.  Yang sulung sampai 4,5 bulan, yang tengah 5,5 bulan dan yang anak terakhir 7 bulan. Memang benar, ASI mengandung zat kekebalan tubuh, ketiga anak saya jarang sekali sakit. Mereka tumbuh sehat dan kuat.

13715339361744023971
13715339361744023971
saya anak ASI lho! dok. pri

Pemberian ASI ekslusif harus didukung oleh semua pihak, tidak hanya orang terdekat yaitu keluarga, tapi juga lingkungan bekerja, jika si ibu bekerja. Pengusaha mesti memberikan tempat khusus untuk memerah ASI, kalau saya dulu di Mushola karena memang saya bekerja di pabrik dan belum ada Peraturan Pemerintah mengenai ASI eksklusif, jadi orang-orang belum aware mengenainya. Peraturan Pemerintah mengenai ASI baru dikeluarkan Maret 2012. PP nomor 33 Tahun 2012 itu bertujuan untuk memberikan jaminan hak bayi dan juga memberikan perlindungan kepada si ibu agar ibu leluasa memberikan ASI kepada bayi secara aman dan nyaman. Dampak dari dikeluarkan PP tersebut, di pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran sudah menyediakan tempat untuk si ibu memerah ASI. Dukungan semua pihak sangat membantu sekaligus mewujudkan masyarakat yang sehat dan cerdas. Nanti dengan bangga mereka berkata, "Aku anak ASI lho!" Catatan: ASIP: Air Susu Ibu Perasan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun