Mohon tunggu...
Rahmaniyah Indriaputri
Rahmaniyah Indriaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Aktif UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman terhadap Identitas Nasional

11 November 2022   01:06 Diperbarui: 11 November 2022   01:10 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern seperti saat ini banyak sekali permasalahan-permasalahan yang mengancam identitas nasional. Salah satunya disebabkan oleh dampak dari globalisasi yaitu terancam punahnya budaya daerah. 

Dalam hal kecil saja seperti makanan dan minuman  di Indonesia ini sudah banyak perubahan, banyak penjual  makanan dan minuman yang lebih memilih menjual Korean food atau Japanese food yang lebih banyak peminatnya dikarenakan saat ini sebagian masyarakat Indonesia suka dengan korea maupun jepang. Apabila hal seperti itu dibiarkan saja lama kelamaan makanan tradisional akan berkurang peminatnya atau bahkan sampai punah, karena mereka berfikir bahwa makanan tradisional kurang menarik.

Apalagi dalam hal warisan budaya Indonesia yang hampir punah di sebabkan oleh arus globalisasi yang semakin cepat. Hal tersebut sangat mengancam keberadaan identitas nasional. Nah sebelumnya apa itu identitas nasional? dan apa saja ancaman-ancaman yang mengakibatkan Identitas Nasional terancam?

Identitas nasional sendiri merupakan jati diri atau kepribadian yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakan bangsa itu dengan yang lain atau bisa juga diartikan sebagai suatu sifat khas yang melekat pada suatu bangsa.


Ancaman ancaman yang terjadi terhadap identitas nasional

Banyak sekali permasalahan yang mengancam identitas nasional saat ini seperti semakin pesatnya arus globalisasi yang menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang mulai menyukai budaya luar padahal di Indonesia sendiri memiliki beragam kebudayaan akan tetapi mereka berpikir itu kurang gaul apalagi bagi anak muda zaman sekarang mereka lebih suka mengikuti mode-mode orang barat seperti mewarnai rambut menjadi pirang agar terlihat seperti bule. 

Ada juga cara berpakaian mereka yang juga meniru gaya berpenampilan orang barat seperti berpakaian ketat hingga memamerkan bagian tubuhnya padahal hal tersebut sangat dilarang dalam islam.


Identitas nasional Indonesia sendiri merupakan kekayaan yang dimilki oleh Negara Indonesia seperti keberagaman suku, ras, agama, budaya, dan lain sebagainya. Akan tetapi dampak dari globalisasi ini banyak masyarakat Indonesia yang terpengaruh akan kebudayaan-kebudayaan barat. Masyarakat Indonesia seakan akan tidak bangga dengan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang tidak ada di Negara lain. Seperti masyarakat Indonesia lebih bangga apabila membeli dan memiliki barang dari luar negeri padahal barang local sendiri tidak kalah bagus dan berkualitas. Arus globalisasi menyebabkan merosotnya niali etis yang dimiliki bangsa Indonesia.

Masyarakat cenderung mengabaikan budaya Indinesia sendiri dan menganggap budaya asing lebih modern dan lebih berkualitas. Hal tersebut menyebabkan terhapusnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri yang memengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia. Padahal Mencintai produk dalam negeri merupakan sikap cinta tanah air karena punya sikap bangga saat menggunakan produk buatan lokal Indonesia.


Selain ancaman terhadap budaya Indonesia ancaman identitas nasional juga terjadi pada bahasa kesatuan kita yaitu bahasa Indonesia. Di era modern saat ini banyak anak muda yang suka mencampuri bahasa Indonesia dengan bahasa asing bahkan mereka lebih suka dengan bahasa asing karena menurut mereka bahasa asing lebih keren.

 Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memicu munculnya hal-hal baru yang tidak ada istilah penyebutannya dalam Bahasa Indonesia. Dampak pesatnya globalisasi ini Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau lebih sering menggunakan bahasa Indonesia popular dan banyak masyarakat yang membangga-banggakan menggunakan bahasa negeri orang lain. Padahal bahasa Indonesia merupakan cikal bakal kehidupan yang tidak bisa dilupakan.


Ada lagi ancaman identitas nasional yang sangat berpengaruh terhadap warisan budaya Indonesia yaitu pengklaiman tanah air oleh Negara tetangga, seperti kasus kepulauan sipadan yang diklaim oleh Negara Malaysia. 

Ada juga pengakuan  budaya Indonesia oleh Negara lain. Ada beberapa budaya Indonesia yang di akui oleh Negara lain seperti batik. Batik merupakan salah satu hasil karya bangsa Indonesia  merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki ciri khas dengan motif yang menarik. Nah batik ini pernah diakui oleh Negara Malaysia sebagai kekayaan budaya milik mereka. Hingga pada akhirnya Indonesia protes akan hal tersebut karena keberatan kemudian Indonesia mendaftarkan batik ke UNESCO pada tanggal 3 September 2008. Dan hingga pada tanggal 2 Oktober 2009 batik baru dinyatakan sah sebagai warisan budaya milik Indonesia.


Kasus terbaru ada alat music sasando yang di klaim oleh Sri Lanka. Sasando sendiri adalah sebuah alat music yang terbuat dari bamboo dan daun lontar yang dikeringkan, yang cara memainkannya dengan cara dipetik. Nah beberapa bulan yang lalu muncul berita mengenai Sri Lanka yang mendaftarkan alat music sasando asal Pulau Rote tersebut ke Word Intelectual Property Organization (WIPO) di Jenewa Swiss.


Masih banyak lagi budaya Indonesia yang diklaim oleh Negara lain maka dari itu kita harus senantiasa mempertahankan budaya Negara kita sebagai perwujudan cinta kita terhadap Negara Indonesia. Nah bagaimana cara kita untuk mempertahankan identitas nasional Negara kita?

 Salah satunya bisa dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari guna membangun karakter agar kita bisa menemukan jati diri kita. Bisa juga dilakukan dengan selalu bangga terhadap produk-produk local Negara Indonesia dan mengutamakan membeli produk-produk local. Dan terakhir yang dapat kita lakukan adalah
dengan menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia yang benar dalam kehidupan sehari-hari.


Semua itu harus kita lakukan agar identitas Negara kita tetap ada karena apabila suatu Negara kehilangan identitas nasional nya bangsa itu tidak memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan bangsa lain yang membuat bangsa tersebut terlihat rentan terhadap ancaman karena hilangnya identitas nasional serta jati dirinya sebagai sebuah bangsa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun