Saat ini dunia telah berada pada puncak segala kemajuan. Dunia terus berubah seiring berjalannya waktu. Peradaban yang dahulu primitif kian maju menjadi modern. Salah satu kemajuan yang paling pesat di era modern ini adalah ilmu. pengetahuan dan teknologi dengan segala teori dan metode yang diterapkan kaum intelektual telah banyak merubah peradaban dunia. Perkembangan IPTEK adalah bagian penting dalam sejarah peradaban manusia dan kini menjadi bagian penting dalam kemajuan dunia karena tanpa adanya ilmu pengetahuan dan teknologi pada kehidupan manusia, maka berakibat pada ketidakmajuan suatu zaman, yang mana manusia hanya bisa mengandalkan otot dan pikirannya tanpa bantuan alat-alat yang canggih.
Sebagai agama yang menekankan pemahaman pada ilmu pengetahuan, Islam menempatkan kaum intelektual pada posisi yang penting dan strategis dalam membangun kehidupan masyarakat dan peradaban. Era Milenium merupakan era perkembangan teknologi yang pesat. Pikiran yang jernih dan kapasitas intelektual yang tinggi diperlukan untuk berkontribusi dan secara aktif membentuk perkembangan teknologi.
Adapun peradaban adalah segala bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial budaya yang terdapat pada suatu masyarakat. Perkembangan peradaban terjadi dalam kecepatan yang berbeda dalam setiap kontinen dikarenakan adanya perubahan yang merupakan suatu proses yang dapat berjalan secara cepat maupun lambat. Peradaban yang semakin hari semakin maju membuat segalanya kian beruabah sampai kepada perkembangan kehidupan pesantren juga mengikuti zaman dari tahun-ke tahun mengalami kemajuan.
Sampai hari ini, pesantren masih menunjukkan eksistensinya sebagai bagian integral dari kekuatan bangsa. Selain untuk proses pendidikan, pesantren dalam sejarahnya juga berperan untuk menggalang kekuatan dalam rangka merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Paling tidak sejarah “Resolusi Jihad” pada Oktober 1945 menjadi bukti kontribusi nyata kaum santri dalam merebut kemerdekaan.
Kita juga diingatkan sejarah bagaimana dahulu Laskar Hizbullah di bawah pimpinan KH Zainul Arifin serta Laskar Sabilillah di bawah barisan KH Masjkur yang hari ini telah bertransformasi sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Maka wajar apabila banyak tokoh dari kalangan santri yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Bukti-bukti sejarah tersebut kemudian menjadi dasar Pemerintah Indonesia pada tahun 2015 menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri.
Posisi pesantren sekarang ini merupakan pusat lembaga yang berbasis agama islam. Yang mana seharusnya pesantren itu mampu menempatkan dirinya menjadi agen perubahan di masyarakat, bukan malah sebaliknya. Hal ini meunjukkan bahwasanya Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, yang tidak anti terhadap perubahan zaman, sepanjang perubahan itu tidak
bertentangan dengan syariat Islam. Apalagi dengan melihat pesatnya arus perubahan zaman sekarang ini yang tidak bisa dihindari lagi, mau tidak mau kini pesantren harus mampu mendidik santri-santrinya dalam menghadapi perubahan tersebut. Kebanyakan santri di beberapa pesantren kini tidak hanya di tuntut untuk mengaji saja namun santri itu juga harus melek tekhnologi.
Tidak heran apabila produk pesantren selama ini banyak yang telah berkecimpung di dalam teras kepemimpinan bangsa. Keunggulan ini karena didukung oleh karakter santri yang memiliki kecakapan, kearifan, dan kompetensi ilmu, terutama dalam bidang keagamaan. Apalagi dengan perkembangan peradaban yang pesat membuat segalanya bisa di lakukan lewat media sosial, dalam hal ini membuat para santri bisa menunjukkan perannya bagi masyarakat.
Adanya berbagai macam platform di media sosial yang dapat menampung beragam argumen serta ide-ide tentang pandangan mengenai berbagai fenomena baik sosial, budaya, agama bahkan kewarganegaraan, bisa menjadikan para santri untuk ikut turun bersuara melalui media-media tersebut seperti mensyiarkan dakwah-dakwah islami melalui sosial media bisa juga mengikuti lomba-lomba yang bernafaskan islam secara online yang diharapkan dapat menjadikan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Karakteristik santri sendiri yang mencirikan semangat berkorban, mandiri, bersahaja, egaliter, tawaduk, dan moderat akan menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. Oleh karena itu, peran santri perlu diwadahi dan ditingkatkan disebabkan kemampuannya dalam menopang karakter bangsa dan juga kemampuannya dalam menyesuaikan diri dan menghadapi tantangan-tantangan kemajuan peradaban dunia.
Di era teknologi yang menjadikan informasi berkembang pesat banyak informasi-informasi yang beredar di sosial media yang simpang siur ada yang memang benar dan banyak juga informasi tersebut mengandung kebohongan atau tidak benar (hoaks). Nah, peran santri dalam hal ini bahwasanya sebagai santri yang mendapatkan ilmu-ilmu agama yang diajarkan di pesantren dapat menjadikan alat penyeleksi bagi masyarakat umum agar terhindar dari informasi-informasi negative yang berhubungan dengan agama islam.
Peran santri dalam pengabdiannya untuk umat dan bangsa mampu mewarnai dinamika kemajuan bangsa dengan karya dan berbagai kontribusi aktif di dalamnya. Meskipun dinamika kehidupan berbangsa kian mengalami perubahan, akibat arus informasi melalui berbagai macam media mutakhir.
Kehidupan santri hari ini yang juga tidak terlepas dari pengaruh media dan informasi yang turut memengaruhi pola pikir dan tingkah laku santri. Perilaku-perilaku seperti cara berpakaian, musik favorit, kisah asmara, sampai kepada perjalanan kehidupan santri mengalami berbagai macam perubahan.Tentu perubahan dapat bernilai negatif maupun positif tergantung bagaimana santri dapat memfilter dampak yang dapat terjadi serta keteguhannya untuk tidak meninggalkan identitasnya sebagai santri.
Santri zaman now adalah santri yang tanggap akan kemajuan zaman namun tidak meninggalkan ciri kesantriannya.
Santri zaman digital ini mampu menjadi pelopor perkembangan peradaban manusia terutama bagi kemajuan peradaban bangsa Indonesia masa kini dan masa mendatang. Selain ilmu agama, santri harus pula memiliki ilmu untuk menghadapi zaman, termasuk menghadapi era industri 4.0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H