Mohon tunggu...
Rahmaniyah ayucantika
Rahmaniyah ayucantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif HIdayatullah Jakarta

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penalaran dalam Bahasa Indonesia

16 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 16 Juni 2023   20:03 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang dimaksud dengan penalaran?

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data atau fakta tersebut bisa benar dan bisa juga tidak. Jika data yang disampaikan salah, penalaran yang dihasilkan sudah pasti salah dan kalau data yang disampaikan benar tetapi penalarannya salah, maka akan menghasilkan kesimpulan yang tidak sah.

Istilah yang berhubungan dengan penalaran

  • Proposisi

Pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau kesatuan term-term yang membentuk kalimat. Kalimat yang tergolong proposisi hanyalah kalimat berita yang netral.   Contoh proposisi yaitu:

- Paus adalah kelas mamalia.

- Dia bersandar di pundak teman.

  • Term

Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek dan predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Term merupakan kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri.

Terdapat beberapa jenis penalaran, yaitu sebagai berikut:

  • Metode Penalaran Induktif

Metode penalaran induktif adalah proses pemikiran di dalam akal kita dari pengetahuan tentang peristiwa atau kejadian yang lebih khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebuh umum.  Adapun bentuk penalaran induktif yaitu:

- Generalisasi, yaitu penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.

-Analogi, yaitu cara penarikan penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.

  • Penalaran Deduktif

Metode  penalaran deduktif adalah proses pemikiran di dalam akal kita dari pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus. Penarikan simpulan secara deduktif terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Menarik simpulan secara langsung

    Simpulan langsung ditarik dari satu premis. Sebaliknya, konklusi yang ditarik dari dua premis disebut simpulan tak langsung.

2. Menarik simpulan secara tidak langsung

    Jika ingin menarik kesimpulan secara tidak langsung ini, diperlukan suatu premis yang besifat pengetahuan yang semua orang sudah tau. Adapun beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung, yaitu: Silogisme Kategorial, Silogisme Hipotesis, dan Silogisme Alternatif.

Penalaran memiliki beberapa ciri-ciri, sebagai berikut:

  • Proses berpikir logis

Diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut logika tertentu. Pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang sah.

  • Bersifat analitik

Analisis (analitik) pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.

  • Rasional

Rasional adalah sesuatu yang sedang dinalar menjadi suatu fakta atau kenyataan yang dapat dipikirkan secara mendalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun