Penyebab Neurologis Disleksia
Penelitian neurologis menunjukkan bahwa disleksia disebabkan oleh perbedaan cara otak memproses informasi bahasa. Area otak yang terkait dengan membaca, seperti area Broca, area Wernicke, dan gyrus angularis, menunjukkan aktivitas yang berbeda pada individu dengan disleksia dibandingkan dengan individu tanpa disleksia.
Penelitian menggunakan pencitraan otak seperti fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) menunjukkan bahwa individu dengan disleksia memiliki aktivitas yang lebih rendah di area otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan fonologis. Sebaliknya, mereka sering mengandalkan area otak yang tidak efisien untuk membaca, yang menyebabkan proses membaca menjadi lebih lambat dan kurang akurat.
Dampak Disleksia pada Pembelajaran
1. Keterlambatan dalam Membaca Awal
Anak-anak dengan disleksia sering kali mengalami keterlambatan dalam belajar membaca dibandingkan teman sebayanya. Mereka mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk memahami hubungan antara huruf dan suara atau mengalami kesulitan dalam mengenali pola kata yang umum.
2. Dampak Psikologis
Kesulitan membaca yang terus-menerus dapat menyebabkan rasa frustasi, rendah diri, dan kurangnya motivasi belajar. Banyak anak dengan disleksia merasa "berbeda" atau "kurang mampu" dibandingkan teman-teman mereka, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
3. Hambatan dalam Prestasi Akademik
Kemampuan membaca adalah dasar untuk hampir semua mata pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, kesulitan membaca akibat disleksia dapat memengaruhi prestasi akademik secara keseluruhan. Anak-anak dengan disleksia mungkin kesulitan memahami soal matematika yang berbentuk narasi atau membaca teks sejarah yang panjang.
Strategi untuk Membantu Individu dengan Disleksia