Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia, sampah kian menjadi polemik di kehidupan masyarakat. Pada hakikatnya, sampah sendiri merupakan sesuatu yang tidak digunakan kembali, yang mana berasal dari kegiatan makhluk hidup, terlebih lagi manusia. Namun, dikarenakan jumlah nya yang terus bertambah, akhirnya sampah menjadi masalah bagi lingkungan sekitar.
Masalah yang ditimbulkan oleh sampah terjadi akibat sistem pengelolaan sampah yang kurang tepat, sehingga terjadinya timbunan sampah yang mana merupakan faktor penyebab kerusakan lingkungan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara.
Selain itu timbunan sampah juga dapat menjadi sumber dari berbagai penyakit, seperti tifus dan penyakit kulit yang mana hal ini diakibatkan oleh berbagai virus dan bakteri yang ada di timbunan sampah.
Kemudian, membahas tentang timbunan sampah sendiri, selain dari peningkatan jumlah volume sampah, timbunan sampah juga terjadi akibat beberapa faktor.
Salah satu faktor penyebab timbunan sampah adalah masih banyaknya sampah yang dibuang tanpa melalui proses pemilahan terlebih dahulu. Mungkin banyak dari orang-orang bertanya-tanya tentang, “Mengapa kita harus memilah sampah sebelum membuangnya?”.
Pada dasarnya, secara umum sampah dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Sampah organik sendiri merupakan sampah yang berasal dari bagian tumbuhan yang telah mati, sampah sisa makanan, dan sampah rumah tangga.
Selanjutnya, sampah anorganik adalah sampah yang bukan dihasilkan oleh makhluk hidup, yang mana bahan sampah tersebut berasal dari bahan sintetis hasil buatan manusia.
Contoh dari sampah anorganik yaitu, plastik, kaca, kaleng, dan lain-lain. Kemudian, sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) merupakan sampah yang berasal dari aktivitas manusia maupun pabrik, yang mana limbah tersebut masih memiliki kandungan B3 pada komposisi nya.
Contoh dari Sampah B3 sendiri yaitu, limbah medis, limbah pabrik, dan limbah sisa rumah tangga, seperti bekas air detergen untuk mencuci pakaian.