SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang merupakan sekolah yang sedang berkembang dan memiliki visi untuk menyediakan pendidikan berkualitas berbasis nilai-nilai Islam. Namun, sekolah ini menghadapi kendala infrastruktur teknologi yang masih terbatas. Perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk mendukung implementasi teknologi AI dalam pembelajaran belum tersedia secara memadai. Selain itu, akses siswa terhadap perangkat seperti komputer, tablet, atau gawai pintar masih belum merata. Kondisi ini menjadi hambatan dalam mengintegrasikan teknologi secara menyeluruh ke dalam proses pembelajaran. Di sisi lain, tingkat kesiapan guru juga menjadi tantangan yang signifikan. Sebagian besar guru di sekolah ini sudah terbiasa menggunakan perangkat teknologi dasar, seperti komputer dan proyektor, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Namun, pemahaman mereka terhadap teknologi yang lebih kompleks, seperti AI, masih sangat terbatas. Guru memerlukan pelatihan intensif untuk memperluas wawasan dan kemampuan mereka dalam mengintegrasikan AI ke dalam proses pengajaran, baik untuk perencanaan materi, pengelolaan kelas, maupun evaluasi hasil belajar siswa.
Kurikulum SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang masih mengandalkan pendekatan tradisional dan belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari proses pembelajaran. Metode yang digunakan, seperti ceramah dan diskusi, kurang mendukung personalisasi sesuai kebutuhan dan kemampuan individu siswa. Teknologi AI menawarkan solusi dengan memungkinkan materi pembelajaran disesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajar siswa.
Di Indonesia, penggunaan AI dalam pendidikan masih tergolong baru. Meski beberapa sekolah telah mulai mengadopsinya, sebagian besar, termasuk di daerah seperti Parakan Pamulang, masih menghadapi keterbatasan infrastruktur dan akses. Namun, kebijakan pemerintah yang mendorong digitalisasi pendidikan serta dukungan industri teknologi memberikan peluang besar bagi sekolah-sekolah untuk mulai memanfaatkan AI. Program pemerintah yang mencakup penyediaan infrastruktur dan pelatihan guru menjadi langkah awal yang mendukung integrasi teknologi ini.
Tantangan utama dalam penerapan AI meliputi keterbatasan perangkat teknologi, minimnya pelatihan guru, kurikulum yang belum adaptif, dan resistensi dari masyarakat terhadap perubahan. Untuk mengatasi ini, diperlukan upaya seperti pengadaan perangkat teknologi, pelatihan intensif bagi guru, pengembangan kurikulum berbasis teknologi, serta edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat AI. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dan meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang. Meski teknologi semakin maju, banyak sekolah, termasuk SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang, masih menghadapi kesenjangan dalam penerapan AI secara optimal. Keterbatasan infrastruktur seperti perangkat keras dan akses internet menjadi kendala utama. Selain itu, kurangnya pelatihan dan pemahaman guru terhadap teknologi AI menghambat integrasinya dalam proses pembelajaran. Metode pengajaran yang masih konvensional juga belum mendukung personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, seperti mempersonalisasi materi sesuai kemampuan siswa, memberikan penilaian otomatis yang lebih objektif, dan membantu pengelolaan kelas. Namun, resistensi terhadap perubahan teknologi masih menjadi tantangan, terutama dari guru, staf, dan masyarakat. Solusi yang dapat diambil mencakup peningkatan infrastruktur melalui kolaborasi dengan pemerintah dan industri, pelatihan intensif bagi guru, serta sosialisasi manfaat AI kepada masyarakat. Penggunaan platform AI yang mudah diakses dan ramah pengguna juga dapat mendukung implementasi teknologi ini, meskipun perangkat yang tersedia terbatas. AI telah menunjukkan manfaatnya di berbagai bidang, seperti tutor virtual, aplikasi pembelajaran adaptif, dan sistem evaluasi otomatis. Namun, tantangan terkait etika, privasi, dan ketergantungan pada teknologi tetap perlu dikelola untuk memastikan penggunaannya bermanfaat dan bertanggung jawab di masa depan.
Kegiatan ini diawali dengan tahap persiapan yang melibatkan berbagai aspek administrasi dan koordinasi. Tim pengabdian memulai dengan menyusun proposal kegiatan, mengurus perizinan, dan menjadwalkan rangkaian kegiatan selama bulan Oktober 2024. Selanjutnya, dilakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan dukungan penuh dari pimpinan sekolah serta mengidentifikasi kebutuhan mendasar melalui wawancara awal. Langkah ini dilakukan untuk memahami kendala yang dihadapi sekolah dan merancang program yang relevan. Materi pelatihan dirancang untuk mencakup pengenalan AI dan pentingnya penerapannya dalam pendidikan. Selain itu, tim juga mempersiapkan alat bantu seperti laptop, proyektor, dan materi pendukung berupa lembar latihan dan jawaban untuk mendukung kegiatan. Semua persiapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa program dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi peserta.
Pelaksanaan program dimulai dengan penyampaian materi melalui metode ceramah yang terstruktur. Peserta diberikan pemahaman mendalam tentang konsep dasar AI, potensinya dalam mendukung pembelajaran, dan manfaatnya bagi siswa dan guru. Dalam sesi ini, disampaikan juga bagaimana AI dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Setelah pemaparan materi, dilakukan sesi diskusi interaktif yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait pembelajaran berbasis teknologi. Diskusi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pemahaman peserta serta mengidentifikasi kendala yang mereka hadapi dalam menerapkan AI. Sesi ini juga menjadi forum untuk memperkuat motivasi peserta dalam memanfaatkan teknologi demi meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, pelatihan teknis diberikan kepada guru dan siswa untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan aplikasi berbasis AI. Demonstrasi langsung dilakukan untuk menunjukkan cara memanfaatkan platform AI, seperti alat evaluasi otomatis, tutor virtual, dan aplikasi pembelajaran adaptif. Peserta dilatih untuk memahami dan menggunakan teknologi ini dalam kegiatan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas.
Tim pengabdian juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan motivasi kepada peserta mengenai pentingnya memanfaatkan teknologi dengan bijak dan beretika. Nilai-nilai cinta tanah air turut disisipkan dalam materi untuk membangun rasa tanggung jawab peserta dalam menggunakan teknologi modern demi kemajuan bangsa. Setelah pelaksanaan kegiatan utama, dilakukan evaluasi untuk mengukur efektivitas program. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap pemahaman dan keterampilan peserta, serta pengumpulan umpan balik dari mereka terkait pengalaman selama mengikuti kegiatan. Umpan balik ini menjadi acuan untuk perbaikan program di masa mendatang dan untuk memastikan dampak yang dihasilkan sesuai dengan tujuan. Tahap akhir dari program ini adalah pendampingan pasca-kegiatan. Tim pengabdian melanjutkan komunikasi dengan pihak sekolah untuk memastikan implementasi berkelanjutan. Panduan tambahan serta modul pelatihan diberikan kepada sekolah sebagai bahan referensi yang dapat digunakan secara mandiri di kemudian hari. Melalui serangkaian kegiatan ini, diharapkan siswa dan guru di SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang AI dan mampu mengintegrasikannya ke dalam kegiatan belajar dan mengajar. Program ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern, adaptif, dan berkualitas di lingkungan sekolah tersebut.
Pendekatan yang relevan dengan kebutuhan sekolah, khususnya dalam kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan diawali dengan penggalian informasi mengenai kapasitas dan pengetahuan penerima manfaat tentang pembelajaran melalui diskusi yang membahas pengalaman serta harapan mereka. Pelaksanaan pengabdian melibatkan siswa dan guru secara aktif dalam proses pemaparan, penjelasan, serta implementasi kegiatan yang memengaruhi mereka secara langsung. Hal ini dilakukan melalui pembentukan kelompok diskusi, pelatihan kepemimpinan, dan pendampingan terkait kegiatan belajar dan mengajar di SMP Muhammadiyah Parakan, Pamulang.
Tim melakukan wawancara lanjutan untuk menggali lebih dalam tentang kendala spesifik yang dihadapi sekolah, baik dari segi infrastruktur, pemahaman guru, maupun penerapan teknologi dalam kurikulum. Diskusi dengan para guru dan staf memberikan wawasan penting mengenai tingkat kesiapan mereka dalam mengadopsi teknologi AI. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi ini, tim dapat memaparkan teori terkait pemanfaatan AI dalam pendidikan serta langkah-langkah strategis untuk mengintegrasikannya ke dalam proses belajar mengajar. Hasil wawancara awal dengan pihak SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang menunjukkan bahwa sekolah memiliki kebutuhan yang signifikan dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi, khususnya dalam penerapan Artificial Intelligence (AI). Selain itu, wawancara juga mengungkap kebutuhan terhadap pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Temuan ini menjadi dasar untuk melakukan pemetaan kebutuhan yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam merancang solusi yang sesuai dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi sekolah.
Selama pelaksanaan kegiatan, peserta diberikan materi yang mencakup pengenalan teknologi AI, manfaatnya, dan aplikasinya dalam kegiatan belajar mengajar. Materi ini disampaikan menggunakan metode ceramah yang dirancang untuk memberikan pemahaman dasar kepada peserta. Penjelasan ini tidak hanya teoritis tetapi juga disertai dengan contoh praktis yang relevan dengan konteks pendidikan di SMP Muhammadiyah Parakan Pamulang. Metode ceramah dilengkapi dengan sesi diskusi untuk meningkatkan interaktivitas dan keterlibatan peserta. Dalam sesi ini, peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan kendala yang mereka hadapi dalam menggunakan teknologi AI. Diskusi ini juga menjadi forum untuk berbagi pengalaman dan ide antara peserta dan tim PKM, sehingga solusi yang ditawarkan lebih tepat sasaran.